REPUBLIKA.CO.ID, Kematian tenaga medis terutama dokter dalam mengobati pasien Covid-19 patut mendapat apresiasi. Mereka mencurahkan segala daya uapa untuk turut berjihad mengobati pasien. Bahkan lebih 100 dokter meninggal dunia karena terpapar covid-19.
Kendati demikian, menurut Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin menjelaskan, bahwa soal kematian para tenaga medis merupakan satu dar sekian rahaynyat.
Kiai Ma’ruf mengatakan, termasuk dari rencana terindah Rasulullah SAW di balik kematian para tenaga medis. Allah SWT berfirman:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
"Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai." (QS Al-'Anbyā': 23)
Kiai Ma’ruf menekan, tetapi kita masih bisa bertanya kepada sesama kita: "Mengapa kita masih meremehkan dan menganggap kecil Corona ini sehingga para dokter telah banyak yang wafat karena tertular Virus Corona ini?".
Dia menjelaskan, wafatnya seorang dokter -apalagi spesialis- bagi saya tak ubahnya seperti wafatnya ulama khas. Mengapa? Karena Imam Asy-Syafi'i berkata:
«اﻟْﻌِﻠْﻢُ ﻋِﻠْﻤَﺎﻥِ ﻋِﻠْﻢُ اﻷَﺑْﺪَاﻥِ ﻭَﻋِﻠْﻢُ اﻷَﺩْﻳَﺎﻥِ»
Ilmu itu ada 2. Ilmu kesehatan/ medis dan ilmu agama/ fikih (Al-Hafidz Abu Nuaim, Hilyat Al-Auliya', 8/142)