Jumat 25 Sep 2020 02:25 WIB

Pelatihan IPDMIP di Bima Diikuti 80 Pasutri Petani

Peserta pelathan IPDMIP berasal dari 10 desa di Bima yang juga ketua kelompok tani

Kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) oleh Kementan dan IPDMIP.
Foto: IPDMIP
Kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) oleh Kementan dan IPDMIP.

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kementerian Pertanian bersama Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) menggelar Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) bagi 80 pasangan suami istri (pasutri) ketua kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelatihan digelar selama empat hari, 21 - 24 September 2020.

Peserta PLEK adalah rumah tangga tani terpilih (RTT) dari 10 desa yang merupakan wilayah kerja IPDMIP di Bima meliputi Desa Ndano, Monggo, Woro, Darussalam, Sondosia, Ntonggu, Tawali, Na’e, Karumbu dan Rupe. 

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Kisman HM mengatakan PLEK merupakan bagian kegiatan IPDMIP sub komponen 4.3. "Maksudnya peningkatan akses dan layanan keuangan bagi RTT. Target per desa, 18 orang."

"Setelah PLEK, peserta pelatihan diharapkan dapat menyampaikan materi pelatihan kepada RTT lainnya di masing-masing Poktan, didukung istri para ketua Poktan yang telah mengikuti pelatihan," kata Kisman HM.

Kegiatan PLEK IPDMIP di Bima seperti halnya pada 26 kabupaten di 10 provinsi, digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) selaku National Project Implementation Unit (NPIU) dari IPDMIP 2020.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan memberi perhatian serius pada IPDMIP, karena salah satu tujuannya meningkatkan ketahanan pangan karena sangat penting saat ini. 

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan PLEK melakukan pendekatan keluarga sebagai tim. Tujuannya meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan usaha tani.

"Pendapatan masyarakat pedesaan target IPDMIP di Indonesia bisa turut meningkat," kata Dedi Nursyamsi melalui keterangan tertulis Pusluhtan BPPSDMP.

Wakil Direktur IPDMIP, I Wayan Ediana mengatakan Ketua Poktan dan penyuluh swadaya melaksanakan kepemimpinan transformasional, pemimpin yang karismatik dengan peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. 

"Mereka juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan anggota Poktan," katanya.

"PLEK berupaya mengulas pengelolaan keuangan, kemudian akan diteruskan oleh para ketua Poktan dan penyuluh swadaya kepada petani, dengan cara yang mudah difahami," kata I Wayan Ediana yang juga menjabat Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP.

Saat ini wilayah kerja IPDMIP 2020 meliputi 27 kabupaten di 11 provinsi. Kabupaten Aceh Timur dan Bireun di Provinsi Aceh; Asahan [Sumut]; Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung (Sumbar); Empat Lawang, Musi Rawas (Sumsel); Mesuji, Pesawaran (Lampung); Pandeglang, Sukabumi, Garut,  Kuningan (Jabar); Purworejo, Banjarnegara, Banyumas(Jateng); Ngawi, Tuban, Lumajang (Jatim); Kayong Utara, Tapin, Tanah Bumbu (Kalsel); Sidenreng Rappang, Wajo (Sulsel); Bima (NTB) dan Manggarai Barat (NTT).

"Kegiatan PLEK memakai video tutorial sebagai bahan ajar serta format laporan keuangan bentuk tercetak. Tenaga pelatih adalah penyuluh atau staf lapangan IPDMIP yang telah mendapat pelatihan," kata Puji Prabowo yang melakukan supervisi di Bima selaku NPIU dari IPDMIP 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement