REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Kota Beijing meluncurkan program vaksinasi massal pada akhir September. Program ini diluncurkan untuk menghindarkan warga dari paparan virus influenza dan Covid-19, yang berpotensi membawa wabah lanjutan pada musim gugur dan musim dingin.
Murid-murid sekolah di ibu kota China itu akan mendapatkan suntikan vaksin secara cuma-cuma. Untuk mendukung program tersebut, di Beijing akan dibangun 446 unit pusat vaksinasi massal gratis dan 480 unit pusat vaksinasi berbayar.
Masyarakat harus membuat janji melalui telepon atau secara daring mulai Jumat ini untuk bisa mendapatkan akses vaksinasi massal, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing.
Murid-murid sekolah dasar, sekolah menengah, serta warga berusia di atas 60 tahun akan mendapatkan vaksin gratis mulai 10 Oktober hingga 30 November. Mereka akan mendapatkan suntikan vaksin di sekolahan dan di pusat pelayanan vaksinasi masyarakat.
Beberapa kawasan permukiman di Distrik Fengtai, Distrik Chaoyang, dan Distrik Xicheng mulai melakukan persiapan dan menerima pendaftaran vaksinasi dari masyarakat seperti dilaporkan media lokal. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat di kawasan Hujialou, Distrik Chaoyang, Kamis (24/9), telah menerima pendaftaran 400 warga.
Menurut staf pelayanan kesehatan masyarakat Hujialou, program vaksinasi tahun ini akan diperketat, baik waktu dan jumlah penerima. Pusat vaksinasi yang didirikan juga dirancang hanya bisa menerima 25 orang per jam.
"Memang waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin adalah sebelum musim flu, biasanya pada September dan Oktober," kata pakar vaksin, Tao Lina.
Wakil Kepala Lembaga Pengendalian Makanan dan Obat-obatan Nasional China, Zhang Hui, memperkirakan tahun ini jumlah vaksin flu akan meningkat hingga mencapai 50 juta dosis.