REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Antusiasme dan semangat para warga mualaf baduy begitu terasa saat tim Da'i yang ditugaskan oleh LAZ Harapan Dhuafa dan IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) melakukan kunjungan Rabu-Kamis atau 23 September hingga 24 September kemarin, untuk bersilaturahmi dan melakukan evaluasi kegiatan program sosial dakwah di kampung Ciwahayu, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak-Banten.
Program bina mualaf Baduy adalah kegiatan sosial dakwah yang digagas dan disinergikan antara LAZ Harapan Dhuafa bersama IZI. Kunjungan tersebut juga sekaligus penyaluran bantuan sarana dakwah dan evaluasi peserta bina mualaf baduy. Beberapa sarana dakwah yang disalurkan yaitu perlengkapan sholat, iqro, Al-Quran, mukena, karpet sajadah, lemari, rak untuk mushola dan keperluan sarana ibadah lainnya.
"Walaupun saat ini sedang pandemi, bukan berarti aktifitas sosial dakwah harus terhenti, terutama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman wawasan Islam kepada saudara-saudara kita yang memang masih sangat membutuhkan pemahaman keIslaman, seperti para mualaf Baduy ini. Dan tentu saja sembari mengedukasi serta sosialisasi terkait Covid dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat". Ujar Mamak Jamaksari selaku manager program dan kerjasama LAZ Harapan Dhuafa.
Menel (53) salah seorang warga yang menjadi mualaf binaan, mengungkapkan bahwa ia pertama kalinya bisa hafal surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya, saat mulai mengikuti program pembinaan dakwah Islam dari IZI dan LAZ Harapan Dhuafa.
"Baheula mah teu aya sakola belajar kawas kieu (pembinaan keIslaman), mangka na geh loba nu teu nyaho na, najeun geus hebeul geh asup Islam, masih loba nu teu nyaho. Alhamdulillah saprak kiwari milu pengajian di Harfa sareng IZI (bina mualaf Baduy), kiwari mah bisa apal maca fatehah". Ungkap Menel
(Dahulu tidak ada sekolah belajar seperti ini (pembinaan keIslaman), makanya banyak yang tidak tahu, walau sudah lama masuk Islam, masih banyak yang tidak diketahui. Alhamdulillah semenjak ikut pengajian di Harfa dan IZI (bina mualaf Baduy), sekarang bisa hafal baca surah Al-Fatihah)
"Program bina mualaf Baduy ini sebenarnya sudah berjalan dari sebelum adanya Covid, sebagai lembaga Amil Zakat kami merasa memiliki kewajiban untuk bisa turut serta berkontribusi dalam kegiatan dakwah Islam, khususnya memfasilitasi pendidikan keIslaman bagi para mualaf yang baru saja mengenal Islam," Ujar Indah Prihanande selaku Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa
"Atuh reseup, aya pengajian, baheula mah teu aya nu ngajaran kawas kieu. Sanyaho-nyaho na bae ku ngadenge, lamun abdi mah pan milu bapak (masuk Islam ikut orang tua). Alhamdulillah kiwari mah bisa maca Alif, ba, ta, enggeus bisa ngaji iqro, tadi na mah teu bisa. Tadi na mah eweuh nu ngajaran," Ungkap Tinah seorang warga yang juga aktif mengikuti program bina mualaf baduy
Haji Jali (53) tokoh masyarakat penggerak program bina mualaf Baduy menceritakan dan menyampaikan rasa terima kasihnya terkait program bina mualaf Baduy.
"Mewakili masyarakat, khususnya warga kampung Ciwahayu, kami mengucapkan banyak terima kasih. Karena dengan adanya program bina mualaf ini, kami jadi lebih faham lagi terhadap ajaran Islam, para warga walaupun sudah lama masuk Islam, tapi belum sepenuhnya faham. Alhamdulillah dengan adanya program ini (bina mualaf) yang dulunya belum bisa ngaji, belum tahu cara wudhu yang benar, sekarang Alhamdulillah udah pada bisa," ungkapnya