Jumat 25 Sep 2020 15:15 WIB

Ponpes di Kebumen dan Banyumas Jadi Klaster Covid

Gubernur Jateng minta klaster ponpes di Kebumen dan Banyumas segera ditangani

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Republika/bowo pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Munculnya klaster pondok pesantren mendapatkan perhatian khusus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia pun meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah pengamanan dan pengendalian.

Menurut gubernur, dua pondok pesantren yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah tersebut, berada di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas.

"Sekarang sudah, ditangani, sudah disemprot dan saya minta dilakukan tracing-nya hingga tuntas. Sekarang sudah berjalan upaya tracing tersebut," ungkapnya, usai mengikuti rapat paripurna DRPD Jawa Tengah di gedung Berlian, Jumat (25/9).

Atas temuan tersebut, gubernur juga meminta kepada para pengelola yang bersangkutan, untuk sementara menghentikan berbagai aktifitas belajar di lingkungan pondok pesantrennya. Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.

"Saya minta, kalau kondisinya memang belum memungkinkan seperti itu, agar ditutup dulu. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kedua pondok pesantren tersebut," tegas Ganjar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyebut ada klaster baru penularan Covid-19 di Jawa Tengah. Klaster tersebut adalah klaster pondok pesantren yang ada di Kebumen dan Banyumas.

Menurut Yulianto, klaster penyebaran Covid-19 yang muncul di Jawa Tengah adalah klaster pondok pesantren. "Kami baru menemukan ada klaster ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen," ungkapnya.

Meski demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru itu. Sampai saat ini masih terus dilakukan skreening dan tracing. "Termasuk tindakan- tindakan treatment lainnya," tandas Yulianto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement