REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Majalah ternama Time merilis 100 tokoh yang dianggap paling berpengaruh di 2020. Empat orang Arab masuk dalam daftar tokoh budaya dan politik Arab terkemuka.
Dari empat orang itu, dua di antaranya adalah warga Suriah, yaitu, seorang sutradara film Suriah yang mendapatkan nominasi Oscar, Waad Alkateab. Kedua adalah seorang fotografer anonim yang diberi nama Caesar. Ia mendokumentasikan foto korban penyiksaan dan pembunuhan di Suriah yang menyebabkan Presiden Bashar al-Assad dan rezimnya mendapatkan sanksi Amerika Serikat (AS).
Selain dari Suriah, dua orang Arab yang masuk dalam 100 orang berpengaruh di dunia versi Time adalah jurnalis Mesir Lina Attalah dan diplomat Emirat Yousef Al-Otaiba. Jurnalis Mesir Lina Attalah masuk dalam kategori "Ikon".
Kiprahnya berawal dari pihak berwenang yang terus memblokir surat kabar online Mesir, Mada Masr, karena mempublikasikan dan menyelidiki topik yang dihindari atau disensor oleh media Mesir lainnya seperti konflik di Sinai. Kantor berita Mada Masr bahkan sempat digerebek tahun lalu, dan Attalah sendiri ditangkap awal tahun ini saat mewawancarai seorang penulis terkemuka.
Jurnalis Mesir dan fotografer Suriah memdapatkan penghargaan sebagai tokoh yang berpengaruh di 2020 versi majalah Time karena tindakan pembangkangan. Sedangkan diplomat UEA, Yousef Al-Otaiba, dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia karena perannya sebagai seorang pejabat negara dan merupakan tokoh kunci dalam menyelesaikan perjanjian penting normalisasi hubungan Israel dan UEA.
"Al-Otaiba terdaftar sebagai 'Leader' pada Time 100," tulis koresponden Time Vivienne Walt pada Selasa (22/9), dilansir di Al Arabiy, Rabu (23/9).
Caesar, mantan fotografer forensik rezim Suriah, juga terdaftar sebagai "Leader" tahun ini. Fotografer anonim itu mempertaruhkan nyawanya untuk menyelundupkan lebih dari 50 ribu foto tahanan yang terbunuh dan memberikan bukti penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan rezim Assad.
Foto-foto itu, ditambah dengan kesaksiannya di depan Kongres, menyebabkan disahkannya Undang-Undang Caesar tahun lalu. RUU sanksi mulai berlaku awal tahun ini, menargetkan rezim Assad dan setiap individu atau entitas yang berbisnis dengannya.
Film For Sama karya Waad Al-Kateab mengikuti kisah kehidupan sehari-harinya selama lima tahun, dari pemberontakan 2011 melawan Assad hingga hidup di bawah pengepungan yang mengerikan selama bertahun-tahun di Aleppo. Film dokumenter tersebut berbentuk surat yang ditujukan kepada putrinya, yang kini duduk di bangku sekolah dasar di Inggris Raya.
For Sama telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk penghargaan Dokumenter Terbaik di BAFTA tahun ini dan penghargaan yang sama di Festival Film Cannes tahun lalu. "Pada tahun ketika penghargaan film, sekali lagi, dikritik karena kurangnya keberagaman, sungguh luar biasa melihat Waad, seorang wanita pengungsi Muslim, berjalan di karpet merah di Oscar bersama putrinya yang masih kecil, mengenakan gaun yang disulam dengan puisi dalam bahasa Arab yang bertuliskan, 'Kami berani bermimpi dan kami tidak akan menyesali martabat'," tulis aktor Riz Ahmed di Time
"Saya kagum dengan penolakannya melepaskan mimpinya," kata Riz Ahmed.
Time 100 dibagi menjadi lima kategori, "Pioneers", yang tahun ini termasuk rapper Megan Thee Stallion dan sutradara Syria Waad Al-Kateab. "Artis", termasuk komedian Amerika Ali Wong dan pembuat film Korea Bong Joon Ho.
Kategori "Pemimpin" diberikan kepada Presiden China, Xi Jinping dan mitranya dari India Narendra Modi. Kategori "Titans", termasuk CEO Zoom Eric Yuan dan kepala Alibaba Daniel Zhang, dan kategori "Ikon", dengan menyebutkan pendiri Black Lives Matter dan pesepakbola Amerika, Megan Rapinoe.