REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Kepala sebuah organisasi Muslim mendesak pemerintah bertindak lebih banyak untuk memberantas terror supremasi kulit putih di Kanada. Desakan ini lantaran kasus kematian seorang pengurus Masjid Toronto, Mohamed Aslim Zafis pada 19 September lalu.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan belasungkawa dan mengatakan insiden tersebut ada kaitannya dengan neo-Nazi dan islamofobia. Mustafa Farooq dari Dewan Nasional untuk Muslim Kanada (NCCM) menyinggung tanggapan Trudeau.
“Kita semua bisa berdiri dan bersuara bersama untuk menuntut tindakan. Kami tidak akan berdiam diri saat kelompok supremasi kulit putih mengatur untuk menyerang kami. Saya meminta Anda bergabung dengan kami, menuntut agar pemerintah berbuat lebih banyak untuk memberantas ancaman ini di Kanada," kata Farooq dalam emailnya ke Anadolu Agency, Jumat (25/9).
Menurut Farooq, pembunuhan itu telah menghidupkan kembali ketakutan di komunitas Muslim. Sebelumnya pernah terjadi hal serupa, serangan 2017 di sebuah Masjid Quebec yang menewaskan enam orang dan melukai 19 orang. Insiden itu merupakan salah satu pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Kanada.
“Mungkin yang lebih sulit dilihat adalah ketakutan yang baru saja menggema, di komunitas kami di seluruh negeri beberapa hari terakhir. Sebab, kesucian tempat ibadah kami telah dihina,” ujar dia.
Farooq mendesak pemerintah melarang ratusan kelompok supremasi kulit putih di Kanada. Dia juga meminta pemerintah menghentikan organisasi di media sosial untuk mengerahkan dan menindak kekerasan supremasi kulit putih.
Dia juga mengatakan kepada partai politik harus mengabadikan pengambilan tindakan terhadap kekerasan supremasi kulit putih sebagai bagian dari program mereka. NCCM mulai petisi daring untuk menuntut tindakan.
Sebelumnya, Mohamed Aslim Zafis (58 tahun) tewas ditikam di Masjid Toronto. Kala itu, ia sedang bertugas mengawasi protokol kesehatan jamaah yang masuk. Pelaku telah ditangkap, yakni seorang pria yang mendukung pandangan kelompok neo-Nazi daring. Dia telah dituduh melakukan pembunuhan tingkat pertama.
"Mereka (kelompok neo-nazi) menyembah Hitler sebagai sosok dewa," kata Direktur Eksekutif Canadian Anti-Hate Network, Evan Balgord.
Sumber: https://www.aa.com.tr/en/americas/canadian-muslims-urge-govt-to-act-against-hate-groups/1984742