REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Yayasan gereja Christ Evangelical and Life Intervention Ministry, di Sabon Tasha, Kaduna, Nigeria, menyumbangkan beberapa barang, termasuk sajadah dan pemanas air, ke masjid yang terletak di Jalan Fulani, Tudun-Wada. Bantuan diberikan karena beberapa waktu lalu masjid mengalami bencana kebakaran.
Pengawas Umum Gereja, Pendeta Yohanna Buru, mengatakan sumbangan tersebut merupakan tanda cinta dan kasih sayang terhadap teman dan kerabat Muslim mereka.
Menurutnya, sikap tenggang rasa diperlukan pada periode ini, saat Negara bagian Kaduna sangat butuh peningkatan promosi kerukunan dan hidup berdampingan secara damai, terutama di antara pemeluk Islam dan Kristen.
"Kami di sini untuk bersimpati dengan imam kepala dan umat Muslim, setelah insiden kebakaran tujuh bulan lalu menghancurkan masjid dan sekolah Arabnya," ujar Pastor Buru dilansir di Nigeria Tribune, Jumat (25/9).
Dia berharap, apa yang dilakukan gereja akan memperkuat hubungan antara Kristen dan Muslim di daerah dan bahkan di negara. Kepada lembaga maupun individu lainnya, serta pemerintah, ia berharap dapat mendukung pemulihan penuh masjid dan sekolah.
Tak hanya itu, ia juga mendesak umat Islam dan Kristen meningkatkan doa dan ibadah untuk perdamaian dan stabilitas di negara bagian. Lalu, setiap pemeluk agama diharap memohon kepada Tuhan untuk mengakhiri tantangan keamanan di negara itu, terutama di bagian Utara.
"Kita semua harus ingat, kita berasal dari orang tua yang sama (Adam dan Hawa) dan kita menyembah satu Tuhan. Kita harus ingat bahwa kita adalah satu keluarga di bawah Tuhan,” lanjutnya.
Saat menerima barang-barang tersebut, Imam Kepala Masjid, Sheikh Salihu Mai-Barota, mengungkapkan kegembiraannya atas sumbangan dari gereja tersebut. Menurut dia, kebakaran tersebut menimbulkan kerusakan besar-besaran.
Meski demikian, ia menyebut jamaah masjid perlahan-lahan mengumpulkan sumber daya dan memastikan pembangunan kembali fasilitas tersebut.
Sheikh Mai-Barota juga mengungkapkan optimisme, sikap Pastor Buru dan anggota gerejanya, dinilai akan mengirimkan sinyal yang kuat memperkuat ikatan antara Muslim dan Kristen di seluruh negeri. Ia mengimbau para penganut kedua agama tersebut, khususnya kaum muda, untuk merangkul perdamaian dan toleransi.