Jumat 25 Sep 2020 22:19 WIB

Mantan Bos Ferrari Ambil Alih Kursi CEO F1 Tahun Depan

Stefano Domenicali akan menjabat jadi CEO F1 mulai Januari 2021.

Stefano Domenicali akan menjabat jadi CEO F1 mulai Januari 2021 (Foto: Stefano Domenicali)
Foto: Reuters/Edgar Su
Stefano Domenicali akan menjabat jadi CEO F1 mulai Januari 2021 (Foto: Stefano Domenicali)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bos Ferrari, Stefano Domenicali, akan menggantikan Chase Carey sebagai CEO Formula 1 (F1) mulai Januari tahun depan. Pengumuman ini diberitakan langsung melalui pernyataan resmi pemegang hak komersial Liberty Media pada Jumat (25/9).

Carey, yang menggantikan Bernie Ecclestone pada 2017 ketika perusahaan asal Amerika Serikat itu mengambil alih sirkus F1, akan mendapat tempat baru sebagai chairman non-executive. Domenicalli, saat ini menjabat sebagai chairman dan chief executive pabrikan mobil sport Italia Lamborghini.

Baca Juga

Melansir reuters, Jumat, Domenicali juga menjabat kepala komisi balap kursi tunggal di FIA. Ia akan bergabung dengan tim Ferrrari di musim F1 1991 hingga 2014.

Selama memperkuat tim kuda jingkrak itu, Domenicalli bekerja dengan Ross Brawn sebagai manajer tim, sebelum menjadi sporting director pada 2002 dan kepala tim pada 2008. Pada 2014 ia meninggalkan F1 dan bergabung dengan pabrikan mobil Jerman Audi sebelum ditugasi mengepalai Lamborghini.

"Saya sangat senang bergabung dengan organisasi Formula 1, olahraga yang selalu menjadi bagian hidup saya, dan saya lahir di Imola dan tinggal di Monza. Saya tetap berhubungan dengan olahraga ini lewat tugas saya dengan komisi kursi tunggal di FIA dan saya berharap dapat terhubung dengan tim, promotor, sponsor, dan banyak mitra di Formula 1 seiring kami terus memajukan bisnis," kata Domenicalli seperti dikutip laman resmi F1.

Domenicali mengatakan, enam tahun terakhir di Audi dan kemudian memimpin Lamborghini membuatnya memiliki pengalaman yang lebih luas. Hal itu pula yang membawanya ke Formula 1.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement