Sabtu 26 Sep 2020 10:45 WIB

Maksiat Mewariskan Kehinaan untuk Pelakunya

Maksiat mewariskan kehinaan.

Maksiat Mewariskan Kehinaan untuk Pelakunya. Foto: Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Maksiat Mewariskan Kehinaan untuk Pelakunya. Foto: Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da' u wa ad- Dawa' (Terapi Penyakit Hati) menuliskan, di antara dampak maksiat adalah mewariskan kehinaan; karena sebenar-benar kemuliaan hanyalah terdapat dalam ketaatan kepada Allah. Allah   berfirman dalam Alquran Surat Faathir ayat 10:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَٰئِكَ هُوَ يَبُورُ

Baca Juga

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.

Artinya, carilah kemuliaan dengan mentaati Allah. Sebab, sese-orang tidak akan mendapat kemuliaan melainkan dengan ketaatan kepada-N ya. Sebagian Salaf berdo'a:  

"Ya Allah, muliakanlah aku dengan mentaati-Mu dan jangan hinakan aku dengan mendurhakai-Mu."

Al-Hasan al-Bashri berkata: "Meskipun hentakan kaki bighal-bighal mereka mengeluarkan suara gemerincing dan kuda-kuda mereka berlari kencang, namun kehinaan maksiat tetap tidak terpisah dari hati mereka. Allah pasti menghinakan orang yang mendurhakai-Nya."

'Abdullah bin al-Mubarak berkata: Aku melihat dosa mematikan hati dan kecanduan dengannya mewariskan kehinaan. Meninggalkan dosa adalah kehidupan hati, maka lebih baik bagimu mendurhakai kemaksiatan. Bukankah yang merusak agama adalah para raja, para ulama yang buruk, serta para pendetanya?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement