Sabtu 26 Sep 2020 07:20 WIB

Pengamat: Kualitas Pilkada Saat Pandemi akan Turun

Kampanye daring dinilai masih kurang efektif karena sinyal belum merata.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memandang kualitas Pilkada 2020 yang diselenggarakan di masa pandemi Covid-19 akan menurun. Penyebabnya terdapat banyak keterbatasan Pilkada yang membuat pelaksanaannya tak maksimal.

Pangi menyayangkan kalau pilkada tetap dipaksakan untuk diteruskan di tengah pandemi. Menurutnya, potensi serangan fajar makin besar karena paslon ogah mengeluarkan uang untuk kampanye yang dibatasi protokol kesehatan.

Baca Juga

"Jelas ini bukan pilkada yang mudah, kondisi yang tidak normal, kuat-kuatan soal daya tahan tubuh, kuat-kuatan logistik untuk berfikir melakukan beli suara rakyat (vote buying) atau main di ujung untuk serangan fajar," kata Pangi pada Republika.co.id, Jumat (25/9).

Selain itu, Pangi menyoroti kampanye daring sulit berjalan efektif karena tidak meratanya sinyal di daerah. Sehingga menurutnya, pilkada kali ini tak akan berkualitas.