Sabtu 26 Sep 2020 08:05 WIB

Anggota Parlemen Desak Inggris Akui Negara Palestina

Anggota parlemen Inggris juga meminta pemerintah memboikot produk dari Israel.

Red: Ani Nursalikah
Anggota Parlemen Desak Inggris Akui Negara Palestina. Gedung Parlemen Inggris di London.
Foto: EPA/Will Oliver
Anggota Parlemen Desak Inggris Akui Negara Palestina. Gedung Parlemen Inggris di London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berbicara dalam debat House of Commons tentang permukiman dan aneksasi, anggota parlemen Inggris meminta pemerintah segera mengakui Negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama.

Menteri Negara Timur Tengah dan Afrika Utara James Cleverly mengatakan di parlemen mereka menginginkan solusi dua negara yang stabil, aman, dan damai.

Baca Juga

"Israel yang berkembang di sebelah Palestina  berdasarkan perbatasan 1967 dengan pertukaran tanah yang disepakati, Yerusalem sebagai ibu kota bersama kedua negara, dengan pemukiman yang adil, disepakati dan realistis untuk pengungsi. Kami terus percaya solusi dua negara satu-satunya solusi jangka panjang yang layak untuk area tersebut. Kami mendorong Otoritas Palestina terlibat dengan Israel dan AS, dengan tetangga dan teman Arabnya, dengan Inggris untuk mengajukan penawaran," katanya, dilansir di Middle East Monitor, Jumat (25/9).

Anggota Parlemen Buruh Stephen Kinnock mengatakan Pemerintah Inggris harus memboikot barang-barang yang diproduksi oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki. “Pemerintah harus melarang semua produk yang berasal dari permukiman Israel di wilayah pendudukan. Untung dari produk ini sama saja dengan mengambil untung dari hasil kejahatan dan itu harus dihentikan,” katanya.

Kinnock juga mengkritik Israel yang terus-menerus mencemooh resolusi PBB dan konvensi Jenewa keempat yang telah merusak tatanan berbasis aturan selama beberapa dekade. Menurutnya, komunitas internasional tidak bisa lagi hanya melihat ke arah lain.

Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot mengatakan kepada kantor berita Wafa dia menganggap sesi parlemen sebagai pesan yang jelas bahwa opini publik di Inggris mendukung pertanyaan Palestina dan mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina sejalan dengan hukum internasional. Menteri Tory David Jones mengatakan Inggris harus mengakui Palestina sebagai entitas berdaulat untuk memajukan pembicaraan solusi dua negara.

"Dewan ini telah memberikan suara pada 2014 untuk mengakui kenegaraan Palestina dan saya akan menyarankan sekarang adalah waktu bagi Pemerintah Inggris untuk mengonfirmasi pengakuan itu," katanya kepada anggota parlemen.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا تَأْوِيْلَهٗۗ يَوْمَ يَأْتِيْ تَأْوِيْلُهٗ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ نَسُوْهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۚ فَهَلْ لَّنَا مِنْ شُفَعَاۤءَ فَيَشْفَعُوْا لَنَآ اَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ قَدْ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ
Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur'an) itu. Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya berkata, “Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri dan apa yang mereka ada-adakan dahulu telah hilang lenyap dari mereka.

(QS. Al-A'raf ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement