REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada Juli 2019 Tanguy Ndombele menjadi pemain termahal yang pernah dibeli Tottenham Hotspur. Untuk mendapatkan jasa Ndombele, Spurs menyerahkan 62 juta euro pada Olympique Lyon.
Masih ada tambahan 10 juta euro dalam bentuk bonus. Walhasil sang gelandang serang memikul tanggung jawab besar. Lantas apakah Ndombele langsung menjadi andalan di Tottenham? Rupanya tidak selalu demikian.
Terutama di era Jose Mourinho. Setelah periode lockdown, Mou hanya memainkan pria Prancis itu dalam dua pertandingan. Itu pun dari bangku cadangan.
"Para pemain harus berjuang, saya tidak akan memberinya tempat di tim, hanya karena dia dibeli dengan harga yang mahal, atau karena dia pemain penting," kata eks juru taktik Manchester United, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (26/9).
Mou terang-terangan mempertanyakan komitmen Ndombele. Ia mengkritisi level kebugaran pesepakbola 23 tahun itu. Kondisi demikian, membuat hubungan mereka dilanda ketegangan. Pemilik enam caps tim nasional Prancis sering dikabarkan bakal dilepas.
Kini musim 2020/2021 baru saja dimulai. Perlahan tapi pasti Ndombele bergerak ke arah yang benar. Saat Spurs menumbangkan Shkendija, 3-1 pada ajang Liga Europa, sang gelandang serang tampil 90 menit. Mou ingin anak asuhnya konsisten menunjukkan perubahan.
Terutama di Liga Primer Inggris. "Saya sangat senang. Saya mengatakan sepanjang waktu, ketika seorang pemain berkembang, itu karena usahanya sendiri. Bukan pelatih yang membuat keajaiban," ujar arsitek berkebangsaan Portugal ini.
Pada akhirnya ia meminta semua pasukannya harus berjuang, ketika mendapatkan kesempatan tampil. Itu sejalan dengan visi klub untuk menjadi salah satu yang terbaik.