REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pelaksaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember tetap berlangsung. Setelah melewati tahapan pendaftaran, pemeriksaan kesehatan serta penetapan nomor urut, para calon kepala daerah akan menjalani tahapan sosialisasi dan kampanye terbuka.
Tahapan kampanye dinilai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berpotensi menimbulkan gesekan, sehingga mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
Oleh karena itu, Muzani meminta kepada para calon gubernur, bupati, maupun wali kota yang diusung Gerindra untuk menjaga ketertiban, kerukunan, dan persatuan. Mereka harus tetap menjujung tinggi Pancasila sebagai dasar negara. Selain itu, Muzani mengingatkan, para calon kepala daerah harus terus mengedepankan kampanye damai.
"Semua rival kita di pilkada gubernur, bupati, wali kota adalah sahabat kita, saudara kita, dan itu semua adalah orang-orang yang bertekad sama baiknya dengan kita dalam hal memajukan masyarakat, meningkatkan pembangunan dan memajukan daerah kita masing-masing," jelas Muzani di Jakarta, Sabtu (26/9).
Atas dasar itu, Muzani menegaskan, para calon kepala daerah harus menjunjung tinggi azas kesehatan dan protokol kesehatan Covid-19 selama kampanye. Simpatisan maupun kader pendukung juga jangan sampai berkerumun, tetap menjaga jarak, dan senantiasa mengenakan masker.
Selain itu, Muzani juga berharap agar kampanye tidak melibatkan banyak orang. "Masing-masing wajib tetap menjunjung tinggi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan tetap mencuci tangan serta tidak berkerumunan dalam jumlah yang banyak," jelas wakil ketua MPR tersebut.
Begitu juga dengan konser musik yang melibatkan banyak orang juga harus ditiadakan. Muzani berharap, semua peserta pilkada serentak menaati ketentuan KPU. "Karena keselamatan para pemilih kita adalah yang utama," kata Muzani.