Sabtu 26 Sep 2020 20:06 WIB

Langgar PSBB, Tiga Perkantoran di Jakarta Pusat Ditutup

Tiga perkantoran yang ditutup berada di kawasan Senayan, Juanda dan Sudirman.

Rep: Febryan A/ Red: Nidia Zuraya
Suasana lalu lintas yang lengang pada hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (14/9). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah menutup tiga perkantoran di Jakarta Pusat karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana lalu lintas yang lengang pada hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (14/9). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah menutup tiga perkantoran di Jakarta Pusat karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah menutup tiga perkantoran di Jakarta Pusat karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagian karyawan di tiga perkantoran itu kedapatan tak menggunakan masker.

"Tercatat sejak PSBB ketat diberlakukan Pemprov DKI (14 September 2020), ada tiga perkantoran yang ditutup sementara," kata Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Bernard Tambunan, Sabtu (25/9).

Baca Juga

Tiga perkantoran itu, ungkap Bernard, berada di kawasan Senayan, Juanda, dan Sudirman. Penutupan ketiganya berkat kerja sama Satpol PP dengan Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta.

Kini, lanjut dia, tiga perkantoran itu sudah kembali dibuka. Namun demikian, pihaknya masih mengawasi tiga perkantoran tersebut.

"Mereka masih kami awasi karena Pemerintah Kota Jakarta Pusat memang terfokus tentang pengawasan di lingkungan perkantoran," ucapnya.

PSBB secara ketat kembali diterapkan sejak 14 September lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, PSBB pengetatan ini fokus pada area perkantoran karena menjadi cluster baru Covid-19 dengan menyumbang banyak kasus positif Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement