REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Perdana Menteri Kuwait pada Jumat menegaskan kembali sikap negaranya yang berprinsip dan tegas dalam mendukung pilihan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah.
"Perjuangan Palestina masih menempati posisi historis sentral dan penting di dunia Arab dan Islam," kata Sabah Khaled Al-Hamad Al-Sabah pada Sidang Majelis Umum PBB ke-75.
Al-Sabah menekankan pentingnya upaya yang berkelanjutan untuk meluncurkan kembali perundingan guna mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab.
Dia menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Al-Sabah juga menegaskan kembali posisi Kuwait bahwa solusi politik adalah satu-satunya solusi untuk krisis yang sedang berlangsung di Yaman.
Dia meminta semua pihak untuk menyetujui proposal yang diajukan oleh Martin Griffiths, utusan khusus PBB untuk Yaman. Perdana menteri Kuwait juga mendesak semua pihak dalam konflik Libya untuk menahan diri dan memungkinkan solusi damai berdasarkan dialog.