REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau, ditargetkan dapat menyerap 23 ribu tenaga kerja. Saat ini, pembangunan KEK ini telah mencapai 80 persen dan ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun 2021.
"Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan multiplier effect yang lain," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat melakukan Kunjungan Lapangan ke PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di KEK Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9).
Menko Airlangga menambahkan, rencananya di KEK Galang Batang juga akan dibangun industri tekstil. Nantinya, industri ini akan menyerap tenaga kerja dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI. "Ini adalah pendekatan yang unik yang tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik," ujarnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, menjelaskan bahwa di KEK Galang Batang tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton/tahun. Pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM kompeten, guna memenuhi target 23 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan.