REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Barcelona Ronald Koeman mengklaim keputusan menjual Luis Suarez telah dibuat sebelum ia mengambil alih kursi pelatih di Camp Nou. Pernyataan pelatih asal Belanda itu muncul setelah Lionel Messi menyerang pihak klub karena cara melepaskan mantan rekan setim sekaligus sehabatnya, Luis Suarez.
Suarez menghabiskan enam tahun yang sukses di klub. Ia mengukuhkan dirinya sebagai salah satu penyerang Blaugrana terhebat dalam sejarah dan juga menjalin hubungan dekat dengan Messi baik di dalam maupun di luar lapangan.
Messi baru-baru ini kembali menyerang para petinggi Barca pada Jumat (25/9) dalam sebuah unggahan perpisahan emosional kepada Suarez.
"Akan janggal melihatmu mengenakan seragam yang lain apalagi melawanmu. Anda pantas untuk dipuji karena menjadi salah satu pemain terpenting dalam sejarah klub, mencapai banyak hal baik sebagai tim dan secara individu. Andai tidak didepak seperti yang mereka lakukan. Namun, sebenarnya saat ini tidak ada lagi yang dapat membuatku kaget," sambung pemain berusia 33 tahun itu yang tampak menyindir Barcelona.
Messi lantas mengungkapkan keinginannya yang terbaik untuk Suarez dalam menghadapi tantangan baru ini. "Aku sangat menyayangimu, aku sangat menyayangimu. Sampai ketemu lagi teman."
Adapun Koeman yang dianggap sebagai "penjahat" dalam transfer itu, telah menyatakan bahwa keputusan untuk melepas Suarez telah diambil sebelum kedatangannya.
"Sepertinya saya adalah penjahat dalam film ini," kata pelatih Belanda itu dalam konferensi pers yang dikutip Goal, Sabtu (26/9). “Namun, sebelum saya tiba di sini, beberapa keputusan telah dibuat dan saya mendukung keputusan itu. Saya menghormati Luis Suarez sebagai pribadi dan pemain. Saya mengatakan kepadanya bahwa bila ia bertahan maka akan sulit baginya untuk bermain, tetapi ia akan tetap menjadi bagian dari skuat."
Koeman kemudian mengatakan bahwa komitmen Messi tampaknya tidak terpengaruh oleh kepergian Suarez. Pemain asal Argentina itu terlihat bekerja keras saat latihan. "Itu normal bila Messi sedih ketika temannya meninggalkan klub. Namun, Leo telah menjadi teladan bagi semua orang dalam latihan dan permainan. Tidak sekalipun ia tidak menunjukkan komitmen yang besar. Saya tidak meragukannya," tutup eks pelatih timnas Belanda tersebut.