REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi, orangtua merasa terbebani karena merasa harus mengajak bermain anak di rumah. Padahal, membuat waktu berkualitas dengan buah hati tidak harus membutuhkan waktu yang lama.
Psikolog dan mental health advocate, Anastasia Satrio, mengatakan, anak-anak khususnya yang berusia di bawah lima tahun belum mengenal konsep bekerja dari rumah. Mereka hanya paham orangtua selalu ada sepanjang hari.
"Buat anak-anak, momen-momen ini bersama orangtua di masa pandemi ini lumayan treasure (berharga) banget karena papa mama di rumah," ujar Anastasia dalam dalam acara "Fika bersama IKEA", Sabtu (26/9).
Anastasia mengatakan, rata-rata orangtua kebingungan untuk menentukan permainan bersama anak. Padahal, anak-anak kebanyakan tidak terlalu memperhatikan kegiatannya. Sebab yang diinginkan hanya bersama orangtuanya.
"Kegiatan main sama anak dinikmatin momennya, jadi bukan hasilnya kayak harus bikin apa, main apa tapi nikmati aja, kayak ngecat bareng, bikin makanan bareng yang bisa membantu mengisi tabungan cinta dan memori menyenangkan di masa pandemi," kata Anastasia.
"Ini supaya mereka punya pengalaman di situasi yang enggak enak dan ngebosenin mereka punya pengalaman merasa dicintai lewat diberikan waktu bersama orangtua, yang sebenernya quality time cuma 30 menit aja sehari enggak usah lama-lama juga," ujar Anastasia melanjutkan.
Anastasia juga mengatakan, orangtua harus memberi pemahaman dan mengenalkan kepada anak tentang waktu kerja. Ini juga berfungsi untuk mengajari soal tanggal, hari, dan bulan.
"Kita bisa bikin plotting kegiatan sepekan, kita akan tahu hari-hari mana yang ada rapatnya dan mana yang lebih longgar sehingga ada waktu main-main sekitar 30 menit atau 15 menit yang untuk quality time," kata Anastasia.
"Tapi kalau ada waktu banget, kita harus benar-benar luangin waktu sambil kita ajarin anak kenal hari. Kita bikin board, hari ini harus rapat jadi bisa main jam segini, jadi anak juga bisa belajar konsep off time, memprediksi dan enggak banyak nanya," ujarnya menambahkan.