REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Nilai ekspor santan kelapa Sumatera Utara terus naik dan sudah mencapai Rp 26,1 miliar hingga September 2020.
"Nilai ekspor sebesar Rp 26,1 miliar itu naik dibandingkan periode sama 2019 yang hanya Rp 11 miliar," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul dalam keterangan yang diterima di Medan, Sabtu (26/9).
Menurut dia, nilai ekspor santan kelapa sebesar Rp 26,1 miliar itu berasal dari volume ekspor sebanyak 1.715 ton. Adapun di 2019, nilai ekspor sebesar Rp11 miliar berasal dari penjualan 977 ton.
"Diyakini ekspor santan kelapa masih akan terus meningkat karena permintaan dari Malaysia, Thailand, Republik Rakyat China (RRC), Singapura, Inggris, Brunei Darussalam, Jerman, Irlandia, Paraguay dan Taiwan terus meningkat," katanya.
Dia menegaskan, meskipun termasuk dalam komoditas dengan risiko rendah, Karantina Pertanian melakukan penjaminan kesehatan dan keamanan bahwa produk yang di ekspor telah melalui tahapan pemeriksaan dan bebas dari penyakit tumbuhan.
"Hal itu dilakukan guna memenuhi persyaratan teknis dari negara tujuan sehingga ekspor santan kelapa Sumut semakin berkembang," katanya. Sumut merupakan wilayah sentra kebun kelapa terbesar di Indonesia sehingga potensi ekspor produk turunan komoditas itu masih sangat besar.
"Alhamdulillah komoditas turunan kelapa asal Sumut juga telah berhasil menembus berbagai negara," katanya.
Hingga September, Karantina Pertanian Belawan telah menyertifikasi komoditas turunan kelapa antara lain minyak kelapa mentah, kelapa tempurung, manisan kelapa, tepung kelapa, kelapa serabut, lidi kelapa dan santan kelapa.“Nilai total ekspor komoditas turunan kelapa sudah sebesar Rp 321,4 miliar,” ujarnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, dalam keterangan terpisah mengatakan kelapa merupakan komoditas yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai sumber ekspor pertanian.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ujarnya, bersama dengan Direktorat Teknis di lingkup Kementerian Pertanian, Karantina Pertanian Belawan mengawal secara khusus pengembangan komoditas ini.
Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan produk turunan kelapa dapat turut mendongkrak capaian target nilai ekspor tiga kali lipat seperti yang telah ditetapkan bersama.