Ahad 27 Sep 2020 07:59 WIB

Dorong Pemulihan, Investor Kawasan BBK Diberi Stomulus

Calon investor hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan operasional.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mendukung program stimulus sewa lahan gratis selama lima tahun untuk calon investor di lokasi Zona Perdagangan Bebas Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK). Program ini merupakan inisiasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Kepulauan Riau.

BBK merupakan bagian dari inisiatif pembangunan Super Hub yang menjadikannya sebagai sentra produksi, perdagangan, teknologi, dan keuangan di Indonesia. Melalui program yang dikenal dengan sebutan BBK Murah ini, calon investor hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan biaya operasional lainnya.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, BP Kawasan dan Pemerintah Daerah bersama-sama menyukseskan gerakan BBK Murah. Di antaranya, dengan memberikan insentif pajak daerah, layanan utilitas terjangkau, pelayanan perizinan mudah dan tidak berbelit.

"Serta dukungan keamanan yang memberikan rasa nyaman bagi investor," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Ahad (27/9).

Program BBK Murah, disebutkan Airlangga, telah sejalan dengan keterjangkauan biaya produksi di Batam. Misalnya, biaya listrik, gas, dan pelabuhan yang bersaing, UMP dan UMK yang kompetitif, serta harga sewa lahan dan Self Factory Building (SFB) yang tidak kalah bersaing dengan Pulau Jawa.

"Pengembangan industri berbasis klaster melalui Super Hub di daerah-daerah tersebut akan mendorong pemerataan ekonomi antar daerah," kata Airlangga.

Pengembangan Kawasan BBK diyakini akan meningkatkan status kawasan sebagai hub logistik internasional. Di sisi lain, dapat mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing. Sebab, tiap pulau memiliki ciri khas bisnis yang berbeda , namun saling terintegrasi dan mendukung untuk meningkatkan daya saing Kawasan BBK.

Sampai saat ini, Airlangga mencatat, setidaknya ada 11 perusahaan yang sudah melakukan negosiasi final. Besaran investasi investasi yang ditargetkan sekitar 550 juta dolar AS dengan tenaga kerja yang akan diserap mencapai sekitar 1.500 orang.

Airlangga menjelaskan, investasi ini sangat baik mengingat kondisi pandemi yang menekan perekonomian Indonesia, maupun banyak daerah.

Ketua Umum Kadin Pusat Rosan P. Roeslani mengungkapkan, program BBK Murah tak hanya berupa sewa lahan gratis, tapi juga dari segi insentif. "Hal itu akan meningkatkan iklim usaha menjadi lebih baik," ucapnya.

Kehadiran program BBK Murah diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi di Kepulauan Riau, maupun Indonesia, pada umumnya. Pada kuartal kedua ini, ekonomi Kepulauan Riau terdampak pandemi Covid-19 dengan mengalami kontraksi 6,66 persen.

Sementara itu, dari sisi sektoral, sektor yang paling terkena dampak adalah sektor jasa lainnya dan penunjang pariwisata, yaitu transportasi, akomodasi, serta penyediaan makan dan minum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement