REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keutamaan shalawat kepada Rasulullah SAW sangatlah besar. Banyak manfaat yang bisa diperoleh mereka yang membacanya.
Dala buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman menceritakan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ، قَالَ : كُنَّا جُلُوسًا حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ جَهْوَرِيٌّ بَدَوِيٌّ يَمَانِيٌّ ، عَلَى نَاقَةٍ حَمْرَاءَ فَأَنَاخَ بِبَابِ الْمَسْجِدِ ، فَدَخَلَ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَعَدَ فَلَمَّا قَضَى نَحْبَهُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ النَّاقَةَ الَّتِي تَحْتَ الْأَعْرَابِيِّ سَرِقَةٌ ، قَالَ : أَثَمَّ بَيِّنَةٌ ؟ قَالُوا : نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : يَا عَلِيُّ خُذْ حَقَّ اللَّهِ مِنَ الْأَعْرَابِيِّ إِنْ قَامَتْ عَلَيْهِ الْبَيِّنَةُ وَإِنْ لَمْ تَقُمْ فَرُدَّهُ إِلَيَّ قَالَ : فَأَطْرَقَ الْأَعْرَابِيُّ سَاعَةً فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قُمْ يَا أَعْرَابِيُّ لِأَمْرِ اللَّهِ وَإِلَّا فَادْلُ بِحُجَّتِكَ فَقَالَتِ النَّاقَةُ مِنْ خَلْفِ الْبَابِ : وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْكَرَامَةِ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ هَذَا مَا سَرَقَنِي وَلَا مَلَكَنِي أَحَدٌ سِوَاهُ ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَعْرَابِيُّ بِالَّذِي أَنْطَقَهَا بِعُذْرِكَ مَا الَّذِي قُلْتِ ؟ قَالَ : قُلْتُ : اللَّهُمَّ إِنَّكَ لَسْتَ بِرَبٍّ اسْتَحْدَثْنَاكَ وَلَا مَعَكَ إِلَهٌ أَعَانَكَ عَلَى خَلْقِنَا وَلَا مَعَكَ رَبٌّ فَنَشُكُّ فِي رُبُوبِيَّتِكَ أَنْتَ رَبُّنَا كَمَا نَقُولُ وَفَوْقَ مَا يَقُولُ الْقَائِلُونَ أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَنْ تُبَرِّئَنِي بِبَرَاءَتِي ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْكَرَامَةِ يَا أَعْرَابِيُّ لَقَدْ رَأَيْتُ الْمَلَائِكَةَ يَبْتَدِرُونَ أَفْوَاهَ الْأَزِقَّةِ يَكْتُبُونَ مَقَالَتَكَ فَأَكْثِرِ الصَّلَاةَ عَلَيَّ
Suatu hari seorang Yahudi menemui Rasulullah SAW mengadukan bahwa seorang Muslim telah mencuri untanya.
Ia pun mendatangkan empat saksi palsu dari kaum munafik. Karena kesaksian empat orang munafik itu, Rasululullah SAW memutuskan bahwa unta itu milik orang Yahudi dan tangan si Muslim harus dipotong.
Namun, Muslim yang dituduh itu merasa tidak pernah melakukan perbuatan jahat seperti seperti yang dituduhkan itu. Lalu, ia berkata, “Ya Allah, Engkau Mahamengetahui bahwa aku tidak pernah mencuri unta itu.”
Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sungguh keputusanmu itu benar. Namun, aku mohon, sebelum tanganku dipotong, mintalah keterangan dari unta ini!.”
Maka, Rasulullah SAW bertanya kepada si unta, “Hai unta, milik siapkah engkau?”
Unta itu pun menjawab dengan jelas, “Wahai Rasulullah, aku adalah milik orang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi itu palsu semua.”
Akhirnya Rasulullah SAW berkata, “Hai Muslim, katakan kepadaku, apa yang kau lakukan hingga Allah menjadikan unta ini berbicara?”.
“Wahai Rasulullah, di malam hari aku tidak tidur sebelum membaca shalawat kepadamu sepuluh kali.”
Kemudian Rasulullah bersabda, “Kau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat juga dari siksa di akhirat berkat shalawat yang kau baca untukku.”