Sunday, 29 Jumadil Awwal 1446 / 01 December 2024

Sunday, 29 Jumadil Awwal 1446 / 01 December 2024

Ahmad Basarah: Setiap WNI Adalah Diplomat Bangsa

Ahad 27 Sep 2020 11:55 WIB

Red: Hiru Muhammad

Ketua Umum DPP Persatuan Alumni GMNI (2015-2020) yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah

Ketua Umum DPP Persatuan Alumni GMNI (2015-2020) yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah

Foto: Humas MPR
Saat ini sudah berdiri tujuh DPLN PDI Perjuangan di tujuh negara,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Berbicara kepada sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Amsterdam, Belanda, Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah mengatakan bahwa setiap WNI yang bermukim di luar negeri adalah diplomat bangsa. Mereka hendaknya selalu mengharumkan nama bangsa, bersikap dan berpikir untuk kepentingan bangsa, kendatipun mereka tinggal jauh dari tanah air.  

"Setiap WNI hendaknya aktif melakukan kampaye positif bagi Indonesia dengan berbagai cara, memelopori pertemuan masyarakat Indonesia di luar negeri, tidak individualistis, bahkan terpanggil untuk melakukan advokasi dan bantuan bagi WNI yang dilanda kesusahan," kata Ahmad Basarah saat memberi pengarahan secara virtual kepada pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) PDI Perjuangan di Amsterdam, Belanda, Sabtu (26/9). 

Menurut Ahmad Basarah, saat ini sudah berdiri tujuh DPLN PDI Perjuangan di tujuh negara, masing-masing di Malaysia, Brunei, Tiongkok (Hong Kong), Saudi Arabia, Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda. Sementara itu ada tujuh DPLN partai yang juga segera berdiri di tujuh negara, masing-masing di Belgia, Australia, Tiongkok (Taiwan), Korea Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Singapura.  

"Bisa dibayangkan jika para aktivis partai di berbagai negara ini menjelaskan ideologi Pancasila kepada warga di setiap negara itu, maka Indonesia akan menjadi center point di tengah banyak ideologi dunia. Dengan demikian Anda sudah menjadi diplomat bangsa di negara asing," kata Ahmad Basarah. 

Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, salah satu program yang segera dilaksanakan di berbagai DPLN di mancanegara adalah mendirikan "Soekarno Corner" bekerjasama dengan berbagai universitas di setiap negara di mana DPLN partai berdiri. Dari sekretariat "Soekarno Corner" inilah bisa dibangun jaringan beasiswa dari universitas tersebut untuk banyak anak bangsa di tanah air. 

"Bung Karno bukan hanya milik Indonesia, tapi juga milik dunia. Ini terbukti dari banyaknya jalan atas nama Soekarno di luar negeri, misalnya di Mesir, Al-Jazair, dan banyak negara lainnya. Dari Soekarno Corner di masing-masing negara itu bisa dibangun komunikasi, diskusi, dan banyak kajian tentang Indonesia, termasuk membangun jaringan beasiswa untuk anak bangsa di tanah air," kata Ahmad Basarah. 

Selain itu, setiap DPLN yang telah terbentuk juga diarahkan untuk melaksanakan sejumlah program strategis lain, misalnya menginisiasi terbentuknya "Forum Kajian Indonesia",   menelusuri dokumentasi kesejarahan Indonesia di mancanegara, membentuk kajian kawasan sesuai bidang masing-masing, serta melakukan pertemuan rutin dengan  tokoh politik dan Non-Governmental Organizations (NGO) di negara masing-masing. 

"Tak kalah strategis adalah membentuk jaringan dagang usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM antara pengusaha rekanan di masing-masing negara dengan jutaan UMKM yang ada di Indonesia. Apalagi menteri koperasi saat ini adalah kader PDI Perjuangan," kata Ahmad Basarah. 

Dalam bagian lain penjelasannya, Sekjen Presidium GMNI 1996 – 1999 ini juga mengutarakan bahwa tujuan dibentuknya DPLN PDI Perjuangan di seluruh dunia adalah untuk mewujudkan tata dunia baru yang berkeadilan dan berperikemanusiaan yang dilandasi kepentingan nasional. Lebih spesifik lagi diharapkan kawasan Asia Pasifik menjadi matra utama kepentingan strategis Indonesia dengan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di ASEAN.  

"Partai kami juga bertekad lewat semua DPLN di berbagai negara untuk turut serta memberi perlindungan terhadap segenap WNI di luar negeri saat mereka menghadapi kasus perampasan hak, tindak kekerasan, atau panzaliman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," kata Ahmad Basarah. 

Hadir dan juga turut memberi pengarahan pada rapat DPLN PDI Perjuangan Belanda ini Sekjen Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekjen Utut Adianto.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler