REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG – Sultan Kerajaan Perak di Malaysia, Sultan Nazrin Shah, menekankan pentingnya menerima segala fatwa sebagai penguat iman bagi Muslim.
Dia berharap fatwa tak dianggap sebagai aturan pengekangan dan pemersulit. Nazrin menyebut institusi ulama sebaiknya diberi waktu luas untuk konsultasi dan diskusi lintas lembaga ketika membahas suatu masalah. Tujuannya agar para ulama bisa melakukan analisa mendalam dan komprehensif sebelum mengeluarkan fatwa.
"Patut diingat bahwa lebih banyak umat kini menjalani pendidikan tinggi. Mereka cerdas, punya rasa penasaran tinggi, kritis. Mereka biasa melakukan riset perbandingan dan referensi hingga tak mudah menerima sesuatu (seperti fatwa) tanpa benar-benar yakin," kata Nazrin dilansir dari kantor berita Malaysia Bernama pada Ahad (27/9).
Nazrin menyoroti perubahan teknologi komunikasi turut mengubah respon dan penerimaan terhadap sebuah fatwa.
Dia mendorong Muslim sepatutnya mengikuti fatwa dari lembaga ulama terpercaya yaitu Dewan Fatwa Malaysia. "Di internet, ada banyak situs yang menawarkan berbagai macam fatwa yang bisa saja dianggap sebagai sumber alternatif (mendapat fatwa)," ujarnya.
Kemudian, Nazrin mengingatkan agar ulama tak sekedar memutuskan suatu fatwa. Guna dipatuhi semua Muslim, fatwa perlu didiseminasi dan dijelaskan lewat jalur komunikasi yang baik. "Dengan begitu fatwa bisa dipahami, diterima dan diapresiasi," sebut Nazrin.