REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung mengharuskan setiap individu untuk membatasi aktivitas mereka, dimulai dari gerakan social distancing dengan menjaga jarak antarsesama. Tentunya pembatasan aktivitas ini kerap menjadi hambatan khususnya bagi para pelaku bisnis di beberapa sektor. Tidak jarang melalui pandemi ini banyak pula bisnis yang melakukan adaptasi demi untuk tetap bertahan.
Begitu pula dengan salah satu jasa penyedia qurban dan aqiqah daring (online) dengan harga terjangkau yaitu Juragan Ternak. Berdiri sejak tahun 2016, Juragan Ternak hadir untuk memudahkan masyarakat serta menjadi solusi bagi masyarakat umat Muslim dalam menjalankan ibadah qurban khususnya di tengah masa pandemi.
Adapun prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah qurban di antaranya sebagai berikut: Konsumen tidak perlu untuk mengunjungi langsung ke tempat pemotongan hewan qurban melainkan pihak Juragan Ternak akan melakukan video call. Lalu konsumen dapat memilih hewan qurban dengan aman. Selanjutnya, hewan yang telah dipilih dapat langsung diantarkan ke alamat konsumen atau bisa langsung dititipkan oleh tim Juragan Ternak untuk disembelih dan disalurkan.
"Penerapan sistem qurban online ini sudah kami lakukan sejak awal kami berdiri, dengan memanfaatkan platform digital dan proses kreatifitas yang out of the box dalam memasarkannya. Jadi saat pandemi Covid-19 hadir di tengah kita, Juragan Ternak sudah sangat berpengalaman dalam penanganannya," ujar Founder & CEO dari Juragan Ternak, Mochammad Sungkar, dalam siaran persnya, Ahad (27/9).
Semua kegiatan qurban tersebut kemudian dilampirkan dalam bentuk laporan secara lengkap lalu dikirimkan dalam bentuk digital kepada konsumen Juragan Ternak qurban online. Prosedur ini menjadi salah satu nilai yang dijunjung oleh Juragan Ternak sebagai penyedia jasa jual beli qurban online yang amanah, ditambah dengan menggunakan jasa Juragan Ternak para konsumen juga mendapatkan merchandise eksklusif (Tote-bag dan T-shirt).
Yang terpenting, kegiatan qurban secara daring ini merupakan bentuk upaya dalam menyesuaikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. "Karena penerapan sistem ini juga alhamdulillah sudah dua tahun belakangan ini pemesanan kami yang berasal dari WNI yang berada di luar negeri juga meningkat," katanya menambahkan.