Ahad 27 Sep 2020 19:38 WIB

Mahasiswa UNY Rancang Mesin Bebat Lele

Selama ini, tangan mitra peternak kerap terluka kena patil lele.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Peternakan lele (ilustrasi)
Foto: Republika/adhi WIcaksono
Peternakan lele (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tim PKM-Penerapan Teknologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses mengembangkan mesin pembebatan lele. Alat itu berguna meningkatkan produktivitas yang saat ini dimanfaatkan peternak lele di Kabupaten Klaten.

Ada Abdul Rosyid Hidayatullah dan Muhammad Faqihul Imam (Fisika), Yoga Agung Saputra (Teknik Mesin), Heni Febriani (Biologi) dan Hestiana (IPA). Rosyid mengatakan, usaha budidaya lele memiliki prospek luas untuk dikembangkan.

Salah satunya Lala Lele Bioflok milik peternak keke bernama Agung di Klaten. Selama ini, tangan mitra peternak kerap terluka kena patil lele yang mana memiliki frekuensi lima kali setiap proses pemotongan dan pembersihan.

Selain itu, satu orang pekerja hanya mampu membersihkan sekitar 10 kilogram lele dalam waktu 96 menit karena masih menggunakan pisau manual. Sehingga, rata-rata setiap bulan ada sekitar 10 pesanan mitra tidak dapat terpenuhi.

Pada 2019, telah dikembangkan mesin bernama Cutle Machine untuk atasi masalah itu. Tapi, Cutle Machine masih ada kekurangan ukuran mesin terlalu besar dan tidak mempunyai roda, sehingga tidak portable dan memakan banyak tempat.

Lalu, masih memakai sumber daya AC, memakan daya besar dan kecepatan conveyor tidak bisa diatur, jadi ada lele yang tidak terpotong. Sistem pembersihan organ dalam lele tidak maksimal karena hanya menggunakan air yang diinjeksi.

"Berdasarkan permasalahan tersebut, kami mengimplementasikan pembaruan Cutle Machine yang dinamakan Mesin Pembebatan Lele yang bertujuan meningkatkan efisiensi waktu pengolahan ikan lele di Lala Lele Bioflok," kata Rosyid.

Ia menerangkan, alat ini mampu memberikan solusi seperti penggunaan piringan pisau yang digerakkan penggerak motor wiper DC, pembersihan dengan pompa air dan pengait. Lalu, tidak perlu memakai pisau pembersihan lele terlalu lama.

Menurut Rosyid, penggunaan alat ini dapat meminimalkan pemegangan ikan lele dengan menggunakan mesin pembetetan lele yang terdapat conveyor berjalan. Sehingga, tangan peternak terhindar dari terkena patil saat pemotongan.

Dikembangkan pula mesin baru menambahkan roda, dan membuat ukuran mesin lebih kecil agar lebih portable dan tidak memakan banyak tempat. Ditambahkan sistem pengait di pembersihan organ dalam lele, sehingga pembersihan dapat maksimal.

"Dan, mengganti motor listrik AC dengan DC dan mikrokontroller, sehingga daya lebih kecil serta conveyor dan piringan pisau dapat diatur kecepatannya untuk menghindari lele yang tidak terpotong," ujar Rosyid.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement