Senin 28 Sep 2020 00:33 WIB

Brand Jersey Asal Bandung Siasati Pandemi Produksi Masker

Elastico 7 mendapat pesanan 18 ribu masker dari Istana Kepresidenan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Elastico 7 mendapat sambutan yang baik dari pecinta olahraga, untuk produk sport-fashion.
Foto: Istimewa
Elastico 7 mendapat sambutan yang baik dari pecinta olahraga, untuk produk sport-fashion.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Untuk pecinta olahraga sepakbola, pasti akan mengenal brand jersey Elastico 7. Tapi siapa sangka kalau brand yang banyak dikenakan pemain bola nasional hingga mancanegara, ternyata produk ini asli buatan Bandung. 

Menurut Owner Elastico 7 Rizky Oktarahman, selama satu dekade, Elastico 7 mendapat sambutan yang baik dari pecinta olahraga, untuk produk sport-fashion. Produk unggulannya base layer untuk olahraga. Walaupun, banyak juga produk inovatif lainnya yang juga dibuat produsen rumahan ini. 

"Dulu hanya bikin base layer atau pakain dalam olahraga. Tapi sekarang kami terus berinovasi membuat produk lainnya seperti jersey, topi, sweater, dan lainnya. Ini untuk memenuhi pesanan online," ujar Rizky kepada wartawan akhir pekan ini.

Bahkan, kata dia, saat pandemi, brandnya juga turut membuat masker untuk menyiasati minimnya pemesanan. Tak tangung-tanggung, pihaknya mendapat pesanan 18 ribu masker dari Istana Kepresidenan. Masker tersebut digunakan untuk perayaan Hari Kemerdekaan Agustus lalu. 

Sebelum pandemi, brand Elastico 7 banyak digunakan klub terkemuka. Official Jersey Tim Nasional Wireless World Cup 2015-2016, Second Kit Tim Nasional Futsal 2016, Tim Nasional All Start  2017, Istana Kepresidenan RI 2018-2020, Official support Persib, serta klub lainnya baik corporate atau klub sepakbola daerah. 

Elastico 7 pun, kata dia, sangat diterima di luar negeri, terbukti, pemain Malaysia Safee Sali yang juga membantu memasarkan produknya ke negaranya. Komunitas futsal Indonesia pun, menggunakan produk Elastico 7 di Jepang.

“Salah satu yang tidak terlupakan dan sangat menjadi kebanggaan bagi saya adalah, saat Elastico 7 menjadi sponsor jersey Tim Nasional Indonesia pada ajang Homeless World Cup 2014 di Chille. Saya sangat terharu, karena Elastico 7 bisa bersanding dengan brand-brand terkenal di dunia, dan mengawal perjuangan Timnas di kancah internasional,” papar Rizky.

Kendati telah berhasil menjadi produk diakui banyak pihak, perjalanan Elastico 7 tak lepas dari kisah kegagalan owner Elastico 7 Rizky Oktarahman. Rizky pernah bermimpi menjadi pemain sepakbola profesional pada tahun 2008. Fase ini, menjadi awal dalam kisah perjuangan Elastico 7 untuk berkarya. 

Pasca-kegagalannya menjadi atlet, Rizky memutuskan untuk merajut mimpi lain untuk menjadi pengusaha. Pernah menjadi penjual pulsa dan gas elpiji. Namun, belum mendapati jalan yang mulus.

Menurutnya, karena passion Rizky adalah di dunia olah raga, terutama sepakbola, Rizky mulai merintis Elastico 7 pada tahun 2010 bersama sahabatnya Riyadi. 

Berawal dari keinginan untuk menerapkan inovasi, berkreativitas dan berwirausaha. Elastico 7 memulai bisnis pakaian di bidang olah raga, salah satunya sepakbola dan futsal yang kini sudah cukup di kenal di Indonesia.

"Elastico 7 memiliki visi yang besar, yaitu menjadi perusahaan terdepan penghasil produk-produk olahraga terbaik di Indonesia. Selain itu, menjadikan produk lokal Indonesia dapat bersaing dengan apparel dari negara-negara luar negeri.” paparnya.

Sementara Manajer Operasi Rian Praya Nugraha, untuk bersaing dengan apparel lain, kata dia, pihaknya tetap mengutamakan kualitas, Base Layer menjadi produk andalan. Keunggulan dari baselayer kami adalah bahan yang bisa menyerap keringat hingga dapat digunakan saat cuaca panas atau dingin hingga kulit bisa tetap kering.

“Saya berharap, Elastico7 ingin membuktikan, bahwa produk lokal Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan mampu bersaing dengan produk luar negeri dengan kualitas terbaik,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement