REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Buku Inspirator Jakarta berjudul Kuli Rakyat vs Pelayan Corona diklaim telah dijiplak saat proses pencetakan sedang dilakukan. "Saya tidak paham kenapa buku itu sudah beredar, padahal buku itu masih dalam proses cetak," kata penulis buku Ahmad Yani alias Yan dalam keterangan diterima di Jakarta, Ahad (27/9) malam.
Yan menjelaskan buku setebal sekitar 130 halaman itu, mengupas soal para tokoh di Jakarta dalam membangun ibu kota. Direncanakan buku itu akan dibagikan kepada para aktivis, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemuda serta pelajar. "Sekarang buku itu sudah dijual bebas, dan pastinya kami akan menempuh jalur hukum," ujar Yan.
Dalam buku itu menceritakan 11 tokoh dari 110 tokoh yang telah diriset sejak Maret hingga April 2020. Selanjutnya dilakukan survei dengan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka dengan responden dan menggunakan kuesioner. Survei tersebut memiliki margin of error kurang lebih ujuh persen dengan tingkat kepercayaan 93 persen. "Setelah dilakukan riset, terseleksi 30 orang dan disaring kembali untuk memunculkan 11 tokoh inspirator," kata Yan pula.
Mereka adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (Prass), Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik (MT), almarhum Sekda DKI Jakarta Saefullah (Bang Ipul), Ketua Bamus Betawi yang juga anggota DPR RI Abraham Lunggana (Haji Lulung), dan Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Lalu, senator Jakarta atau anggota DPD RI Sylviana Murni (Mpok Sylvi), mantan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, dan Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Novita Dewi. Selain itu, ada juga dua atlet kebanggaan Jakarta, yakni Puspa Arum Sari (Dara) dan Ghazi Satriando Humaid Junior.
Puspa dan Ghazi bukan hanya mengharumkan nama Jakarta lewat prestasinya, tapi juga bangsa Indonesia. Saat pandemi Corona, keduanya tetap melakukan latihan mandiri di rumah, agar mampu merebut emas di PON Papua tahun 2020.
Selanjutnya adalah Iing Solihin. Pencetus Bank Sampah dari Koja, Jakarta Utara ini juga berhasil menemukan olahan biji salak untuk menghadang Virus Corona. "Sepak terjang mereka jelas dan terbukti. Para tokoh ini bergerak bagai kuli tanpa henti," kata Yan lagi.
Yan menyatakan jika tidak ada halangan, buku tersebut akan selesai dicetak bulan September 2020. Yan berharap semoga buku tersebut dapat menjadi inspirasi dan virus kebaikan untuk membangun Jakarta.