REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran pendemi Covid-19 berdampak pada kegiatan pembelajaran, tidak kecuali di Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara siswa dan guru dan pembatalan penilaian belajar berdampak pada psikologis anak didik dan menurunnya kualitas keterampilan murid.
Beban itu merupakan tanggung jawab semua elemen pendidikan khususnya negara dalam memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua steakholders pendidikan guna melakukan pembelajaran jarak jauh.
Korban terbesar dalam masalah ini adalah masyarakat pedesaan, dimana keterbatasan fasilitas, dan kesiapan orang tua siswa yang sangat menjadi kedala terbesar.
Fasilitator Rumah Zakat dengan program Indonesia Juara Foundation bergerak cepat untuk membantu menyikapi permasalahan yang ada di pedesaan khususnya dalam hal pendidikan ini. Adapun program yang dilakukan adalah bimbingan belajar, tahfidz qur’an, calistung, belajar mendongeng dan banyak lagi kegiatan yang lain, sehingga hal ini menjadi alternatif pendidikan formal selama masa Covid-19.
Bertempat di Rumah Baca Juara, kegiatan ini rutin dilakukan, Ahad (20/9).
Muslih selaku fasilitator mengatakan, Rumah Baca Juara ini dengan berbagai kegiatan yang ada di dalamnya harapannya menjadi laternatif pendidikan sekolah formal bagi masyarakat pedesaan khususnya di masa Covid-19.