REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tersangka utama dalam serangan menggunakan pisau di luar bekas kantor Charlie Hebdo di Paris, Prancis, mengakui bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Menurut AFP, mengutip sumber penyelidikan, tersangka berusia 18 tahun itu mengakui dia menargetkan bekas kantor majalah satire Prancis itu dan meyakini bahwa tempat yang ditargetkan masih milik Charlie Hebdo.
Serangan pisau yang terjadi pada Jumat (25/9) itu melukai dua orang, yakni seorang pria dan wanita muda yang bekerja untuk perusahaan produksi Premieres Lignes. Serangan terjadi beberapa pekan setelah persidangan atas serangan Charlie Hebdo dan penyanderaan di supermarket Yahudi pada Januari 2015 mulai digelar.
Setidaknya 14 tersangka kaki tangan dalam serangan 2015 itu diadili. Serangan teror di lokasi kantor Charlie Hebdo yang diatur oleh Kouachi bersaudara itu menewaskan 12 orang dan melukai 11 lainnya.
Dilansir di Euronews, Senin (28/9), menteri dalam negeri Prancis mengatakan, tersangka serangan pisau pada Jumat lalu lahir di Pakistan dan tiba di Prancis tiga tahun lalu. Sedikitnya sembilan orang telah ditahan sehubungan dengan tersangka utama, termasuk saudara laki-lakinya dan lima orang yang berada di rumahnya di Pantin.