REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Asisten Menteri Kesehatan Meksiko Hugo López-Gatell mengatakan butuh 'beberapa tahun' untuk memastikan berapa jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di negara ini. Saat ini, Meksiko mencatat 76.430 kasus kematian, keempat terbesar di dunia.
"Kapan statistik final kasus kematian Covid-19 siap? Sebenarnya, beberapa tahun setelah satu tahun pertama pandemi," kata López-Gatell, Senin (28/9).
Ia mengatakan total jumlah kematian akibat Covid-19 akan dihitung oleh badan statistik Meksiko. Pejabat pemerintah Meksiko mengakui jumlah kasus yang berhasil tercatat saat ini masih sangat rendah. Sebab, hingga kini mereka hanya menghitung pasien yang berhasil dikonfirmasi positif Covid-19 dan sebagian besar meninggal di rumah sakit. Meksiko hanya sedikit melakukan pemeriksaan virus corona dan banyak warga yang meninggal tanpa dites.
Sejumlah wilayah seperti Mexico City mulai menggelar penghitungan mereka sendiri. Mereka menemukan 'kematian' yang disebabkan virus corona tampaknya dua kali lipat dibandingkan data pemerintah.
Isu jumlah kasus kematian itu dinilai penting di Meksiko sebab Presiden Andrés Manuel López Obrador kerap membandingkan jumlah kematian Covid-19 di Meksiko dengan negara lain. Hal itu sebagai usaha yang ia lakukan untuk menunjukkan pemerintahannya sudah melakukan yang terbaik dalam mengatasi pandemi.
Namun, banyak negara yang berusaha menyesuaikan angka pemerintah dengan angka sebenarnya, langkah yang perlu dilakukan untuk menjelaskan lonjakan angka kematian dengan kemunculan wabah. Tetapi, López-Gatell ragu apakah angka itu memang penting atau apakah memang dapat dihitung dengan tepat. Ia mengatakan jumlah total kematian yang tepat 'salah satu detail teknis' dan pandemi 'tidak bisa diukur'.