REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI -- Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, mengecam hukumannya di GP Rusia sebagai hal yang konyol. Ia mengklaim pengurus Formula 1 (F1) mencoba menghentikannya.
Hamilton finis di urutan ketiga tepat di belakang Valtteri Bottas dan Max Verstappen pada Ahad (27/9).
Hamilton mendapat dua kali penalti 5 detik secara terpisah. Ia dianggap melakukan pelanggaran pada latihan karena memulainya di luar area yang ditentukan.
Gabungan penalti 10 detik itu dikonfirmasi ketika balapan. Hamilton pun marah terhadap berita yang ia dapatkan dari radio tim. Kemudian ia memulai penaltinya di pit-stop pertama dan kemudian finis jauh di belakang Bottas dan Verstappen.
"Tentu saja (kesal), tapi itu sudah bisa terbaca. Mereka mencoba menghentikan saya bukan?" kata Hamilton dilansir dari laman Sky Sports, Senin (28/9).
Kini Hamilton hanya terpaut keunggulan 44 poin dengan pembalap di posisi kedua. Kesempatan pembalap asal Inggris itu untuk menyamai rekor Michael Schumacher di F1 pun gagal ia manfaatkan.
"Saya harus kembali dan melihat apa aturannya, melihat secara tepat kesalahan apa yang telah saya lakukan," kata Hamilton menjelaskan. "Saya cukup yakin tidak ada yang mendapatkan dua kali penalti lima detik untuk sesuatu yang sangat konyol sebelumnya. Saya tidak membahayakan siapapun, saya telah melakukan ini di jutaan lintasan selama bertahun-tahun dan tidak pernah dipermasalahkan."