Senin 28 Sep 2020 15:03 WIB

UMM Terima Hibah Kampus Merdeka

Hibah yang diterima UMM melalui tahapan yang kompetitif dan penyaringan ketat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dinyatakan lolos sebagai penerima Hibah Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dinyatakan lolos sebagai penerima Hibah Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dinyatakan lolos sebagai penerima Hibah Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Informasi kelolosan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini diterima UMM pada akhir Agustus lalu.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Al Islam-Kemuhammadiyahan, UMM, Profesor Syamsul Arifin menyatakan, hibah yang diterima UMM melalui tahapan yang sangat kompetitif dan penyaringan yang ketat. Program Studi Bahasa Inggris dan Program Studi Teknologi Pangan UMM terpilih di antara program studi di skala nasional yang diberi kewenangan pemerintah Indonesia lewat Kemendikbud untuk menyelenggarakan MBKM. "Dengan demikian, kedua program studi ini ke depan akan melakukan model pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, serta adaptif terhadap kebutuhan zaman," kata Syamsul.

Kedua prodi otomatis akan membuat perkuliahan menjadi sangat dinamis. Hal ini karena mahasiswa sudah tidak lagi terbatas ruang dan waktu untuk menggali ilmu pengetahuan. Lebih utamanya, terkait disiplin ilmu masing-masing.

Dua prodi yang menerima hibah dari Kemendikbud RI menarget sejumlah tema kegiatan. Beberapa di antaranya pertukaran pelajar, kewirausahaan, riset, dan magang. Pada program magang, mahasiswa bisa melakukan kegiatan tersebut antara satu sampai dua tahun ke institusi pemerintah atau swasta serta lembaga pendidikan di luar negeri.

Pada program riset, mahasiswa bisa melakukan join research dengan teman sejawat maupun dengan para dosen. Hal ini guna meningkatkan kemampuan berpikir dan bertindak ilmiah.

Lalu di program kewirausahaan, mahasiswa bisa melakukan kegiatan kewirausahaan maupun proyek kemanusiaan. Mereka juga dapat membuat karya-karya menarik yang dibutuhkan dan berguna bagi masyarakat maupun pendidikan.

Melalui MBKM ini, mahasiswa UMM didesain untuk bisa melakukan perkuliahan di prodi lain di dalam maupun luar UMM. Selain itu, mahasiswa juga dibentuk untuk melakukan kegiatan perkuliahan di luar UMM. "Dengan mata kuliah nonteori dengan skema konversi mata kuliah," ucapnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (28/9).

Syamsul berharap mahasiswa bisa melakukan kegiatan belajar berupa pengalaman lapangan yang komprehensif. Kemudian pembelajaran yang mendalam sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, MBKM juga menjadi salah satu capaian nyata jaminan mutu masing-masing prodi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement