Senin 28 Sep 2020 15:05 WIB

KAI Pastikan Pembatasan Kapasitas Masih Dilakukan

Kelengkapan masker, face shield, dan hand sanitizer diterapkan bagi karyawan.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas mengimbau penumpang yang akan menaiki KRL Commuter Line untuk menjaga jarak di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9). PT Kereta Commuter Indonesia akan menyesuaikan jam operasional KRL Commuter Line pada Sabtu (19/9), sehubungan dengan pemberlakuan PSBB di Jakarta. KRL Commuter Line beroperasi mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, dengan kereta pemberangkatan pertama memasuki Jakarta pukul 05.00 WIB dan kereta terakhir meninggalkan Jakarta pada pukul 19.00 WIB. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengimbau penumpang yang akan menaiki KRL Commuter Line untuk menjaga jarak di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9). PT Kereta Commuter Indonesia akan menyesuaikan jam operasional KRL Commuter Line pada Sabtu (19/9), sehubungan dengan pemberlakuan PSBB di Jakarta. KRL Commuter Line beroperasi mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, dengan kereta pemberangkatan pertama memasuki Jakarta pukul 05.00 WIB dan kereta terakhir meninggalkan Jakarta pada pukul 19.00 WIB. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan saat ini masih terus melakukan pembatasan kapasitas penumpang. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai salah satu strategi penyesuaian operasional pada masa pandemi Covid-19.

“Keterisian masih kita batasi. Kalau untuk kereta rel listrik (KRL) hanya 35 sampai 40 persen, kalau kereta jarak jauh hanya 70 persen kapasitas,” kata Didiek dalam acara HUT ke-75 KAI yang disiarkan secara virtual, Senin (28/9).

Didiek mengakui, dengan adanya pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maka volume penumpang yang diangkut hanya 10 persen dari situasi normal. Dalam situasi normal, kata dia, KAI bisa mengangkut sekitar 1,3 juta penumpang dalam satu hari.

“Sekitar satu juta seratus itu untuk KRL dan 200 ribuan untuk kereta api jarak jauh,” ujar Didiek.

Dia menambahkan, dalam kondisi pandemi Covid-19, KAI juga memprioritaskan proteksi kepada karyawan yang masih harus bertugas di stasiun. Didiek mengatakan kelengkapan masker, face shield, dan hand sanitizer diterapkan bagi karyawan.

Selain itu, Didiek menuturkan disinfektan juga dilakukan untuk memastikan kenyamanan penumpang. “Di stasiun disinfektan, kereta juga untuk memberikan kenyamanan,” ujar Didiek.

Didiek memastikan, KAI terus berkomitmen untuk menerapkan penyesuaian operasional selama masa pandemi Covid-19. Sehingga, lanjut dia, pola operasional dilakukan secara tertib, disiplin, dan konsisten.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement