Senin 28 Sep 2020 15:38 WIB

Ratusan Pedagang Pasar Baru Protes Penutupan Jalan

Penutupan jalan dinilai menyulitkan ekonomi para pedagang di Pasar Baru.

Puluhan pedagang Pasar Baru Trade Center melakukan aksi protes dengan demo terhadap kebijakan buka tutup jalan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di depan Pasar Baru di Jalan Otista, Senin (28/9). Buka tutup jalan dikeluhkan pedagang karena berdampak kepada pendapatan yang menurun di masa pandemi covid-19.
Foto: dok. Istimewa
Puluhan pedagang Pasar Baru Trade Center melakukan aksi protes dengan demo terhadap kebijakan buka tutup jalan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di depan Pasar Baru di Jalan Otista, Senin (28/9). Buka tutup jalan dikeluhkan pedagang karena berdampak kepada pendapatan yang menurun di masa pandemi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan pedagang Pasar Baru Trade Center (PBTC) protes menolak penutupan jalan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Senin (28/9). Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan Suhermawan mengatakan kegiatan itu di luar agenda HP2B. Namun menurutnya para pedagang aksi secara spontan karena keresahan atas ditutupnya Jalan Otto Iskandar Dinata.

"Tuntutannya ingin dibuka akses jalan yang diperpanjang. Itu di luar koordinasi saya enggak bisa melarang kalau kami dengan cara elegan kalau kami turun ke jalan khawatir berkerumun, saya gak bisa melarang," kata Iwan.

Para pedagang itu melakukan aksi pukul 09.30 WIB. Mereka beraksi sambil membawa spanduk atau karton bertuliskan tuntutannya. Selain itu mereka juga sempat membuka paksa water barrier (penutup jalan) yang memblokade Jalan Otto Iskandar Dinata.

Seperti diketahui, jalan tersebut merupakan salah satu titik penutupan jalan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Menurut Iwan, Pemkot Bandung harusnya bisa membuktikan upaya pemulihan ekonomi. Karena, menurutnya penutupan jalan itu dianggap bakal mempersulit ekonomi pedagang pasar baru.

"Buka tutup jalan menyulitkan ekonomi di Pasar Baru dan jalur itu dan alangkah lebih bijak pemkot mendengar aspirasi kami," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong (Satpol-PP) Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan aksi itu berlangsung kurang lebih selama satu jam. Dia memastikan aksi tersebut berjalan kondusif, karena aspirasi pedagang disampaikan langsung kepada Kepala Kesbangpol Kota Bandung yang hadir di lokasi.

"Kebetulan dimediasi sama Kepala Kesbangpol, ya intinya mereka meminta penutupan jalan itu ditutupnya sore saja, tapi kan keputusan nggak bisa diputuskan di lapangan, Kepala Kesbangpol harus lapor kepada Wali Kota dulu," ujar Rasdian.

Meski begitu, ia memastikan pihak Satpol PP terus mengawasi proses aksi itu dan juga mengingatkan tentang protokol kesehatan yang harus diterapkan para pedagang. "Sekarang sudah bubar kan jalannya sudah dibuka. Alhamdulillah kondusif, aspirasinya sudah disampaikan ke pemerintah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement