REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 92 persen masyarakat, diwakili oleh responden, patuh menggunakan masker sebagai salah satu protokol kesehatan. Sementara jenis protokol kesehatan yang paling sulit dipatuhi adalah menjaga jarak dan mencuci tangan.
Kepala BPS 'Kecuk' Suhariyanto dalam keterangan pers mengungkap jawaban dari responden mengenai alasan di balik tidak ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Skor tertinggi, 55 persen, disebabkan karena tidak ada sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Alasan kedua yang paling banyak dipilih responden, 39 persen, adalah tidak adanya kejadian positif Covid-19 di lingkungan sekitarnya. Sementara alasan ketiga terbanyak, 33 persen, tidak patuh protokol kesehatan karena dianggap penyulitkan pekerjaan.
"Jadi sekarang pemerintah sudah menerapkan sanksi, nampaknya ke depan perlu dipertegas lagi. Satu lagi, pendapat responden 19 persen tidak menerapkan protokol karena aparat atau pimpinan tidak berikan contoh. Tampaknya ke depan perlu sentuhan seluruh pimpinan dan aparat perlu berikan contoh di depan supaya masyarakat ikuti," kata Kecuk, Senin (28/9).
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menambahkan bahwa survei yang dilakukan BPS ini akan dijadikan dasar bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan ke depan. Pemerintah, ujar Doni, juga ingin menyaring aspirasi masyarakat sekaligus mengetahui apa saja hambatan di lapangan dalam menjalankan protokol kesehtaan.