Senin 28 Sep 2020 19:17 WIB

Sempat Jabat Tangan dengan Ketua DPRD, Wabup Negatif Covid

Iwan langsung tes swab karena banyak agenda yang perlu kepastian statusnya.

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Foto: Dok
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil tes usap. Meski sempat berjabat tangan dengan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Mengingat saya ada jejak interaksi dengan beliau, pada tanggal 26 September 2020 sekitar jam 13.00 WIB, saya langsung melakukan tes usap, dan pada Minggu (27/9) hasilnya sudah keluar dan Alhamdulillah saya dinyatakan negatif Covid-19," kata Iwan, Senin (28/9).

Iwan menjelani tes usap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong bersama sejumlah orang yang melekat dengan dirinya seperti ajudan, tim humas dan sopir pribadi. Dari hasil pemeriksaan tersebut, satu dari tim humas dinyatakan positif Covid-19, sementara sisanya negatif.

"Kenapa langsung segera karena banyak agenda yang perlu kepastian sebelum Senin. Bahkan tadinya mau swab mandiri biar segera diketahui hasilnya. Saya sebagai pejabat publik penting diketahui masyarakat apakah positif atau tidak karena akan kontak erat dengan agenda-agenda pemerintahan sehari-hari," kata politikus Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten BogorRudy Susmanto dinyatakan terinfeksi positif Covid-19 pada Jumat (25/9) siang, meski pagi harinya sempat memimpin rapat paripurna di gedung DPRD, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Rudy sempat memimpin rapat paripurna pada Jumat pagi dengan tiga agenda pembahasan, yaitu penyampaian nota keuangan dan rancangan perubahan APBD 2020, perubahan program pembentukan daerah tahun 2020, serta penyampaian raperda usul prakarsa DPRD tentang perangkat desa.

Selain dihadiri oleh unsur DPRD Kabupaten Bogor, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan juga ikut hadir dalam rapat paripurna yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement