REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Sejumlah warga di kawassan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengeluhkan layanan air yang terganggu dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta selama sebulan terakhir. Warga mengaku, saat ini mengalami kesulitan air bersih.
Salah satu warga, Lutfi Syarifuddin di Gresik, Senin (28/9) mengatakan, sudah sebulan lebih dirinya bersama warga di Cerme merasakan air PDAM mampet. Pihaknya telah berulangkali mengajukkan komplain ke PDAM namun belum ada solusi.
“Kemarin sempat mengalir tapi tidak lama mampet lagi,” kata Lutfi, kepada wartawan di Gresik.
Selain di wilayah Cerme, sejumlah warga di sekitar kawasan Kota Gresik juga mengeluhkan hal yang sama. Aliran air ke rumah-rumah sangat minim.
"Kami para warga memilih menampung air lebih dulu jika sewaktu-waktu dibutuhkan, dan hal ini menyulitkan kami apabila berlangsung cukup lama," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Menanggapi keluhan warga, Direktur PDAM Giri Tirta, Siti Aminatus Zariyah mengakui, bahwa berulangkali pipa PDAM Giri Tirta bocor akibat adanya proyek saluran di Jalan Raya Cerme. Hal ini menyebabkan terhentinya distribusi air hingga sebulan belakangan ini.
"Pipa di kawasan Cerme lagi bocor akibat terdesak alat berat 'beckhoe' karena seringnya bocor akibat proyek itu, sudah berapa kali dan berapa titik yang terdampak. Sudah banyak sudah berulangkali,” katanya.
Ia mengaku, sejak awal sudah ada petugas PDAM di lapangan untuk menegur dan mengawasi jalannya pengerukan jalan. Tapi, hal itu kerap tidak diperhatikan oleh para pekerja.
"Kena 'beckhoe', langsung kita perbaiki, 'beckhoe' jalan lagi dirusak lagi. Padahal sudah disampaikan oleh pengawas PDAM. Tapi tidak diperhatikan, dan terus kami usahakan perbaikan," kata Siti.