REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sifat kikir pasti mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Untuk di akhirat sendiri, orang kikir akan di tempatkan berbeda dengan orang yang dermawan.
Dalam buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman menjelaskan tentang tempat orang kikir di akhirat. Penjelasannya diangkat dari penuturan istri nabi, Aisyah RA.
Menurut Fuad, Aisyah RA pernah menuturkan bahwa suatu ketika ada seorang wanita muda yang menghadap Rasulullah untuk mengeluhkan tangan kanannya tak dapat digerakkan dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar tanganku sembuh seperti sedia kala.”
Lalu Rasulullah bertanya, “Apa yang menyebabkan tanganmu seperti ini?”
Wanita muda itu pun menceritakan tentang mimpinya yang panjang, “Aku bermimpi kiamat tiba. Neraka jahanam menyala-nyala. Pintu-pintu surga telah dibuka. Lalu, aku melihat ibuku berada di tepi Neraka jahanam. Pada salah satu tangannya ada sepotong lemak hewan, dan di tangan lainnya ada sepotong kain yang dipakai untuk menangkis kobaran api yang menyambar-nyambar.”
Dalam mimpinya, wanita itu lalu bertanya kepada ibunya mengapa ditempatkan di tepi neraka seperti itu. Padahal, ibunya taat kepada Allah dan diridhai suaminya. “Anakku, ketika di dunia aku adalah orang yang kikir. Tempat ini diperuntukkan bagi orang yang kikir,” begitu jawab ibunya.
Lalu, wanita itu kembali bertanya kepada ibunya tentang keberadan ayahnya. Menurut sang ibu, suaminya yang dermawan sudah berada di surga. Wanita itu pun langsung menemui ayahnya yang berada di surga.
Ia pun melihat ayahnya sedang berdiri di sisi telaga sambil memberi minum orang-orang. Lantas wanita itu bertanya,
“Ayah, ibuku adalah istrimu yang taat kepada Allah dan engkau ridha kepadanya. Sekarang, ia berada di tepi neraka Jahanam. Api berkobar-kobar menyambar tubuhnya, sedangkan di sini Ayah memberi minum orang lain dari telaga nabi. Berilah ibu seteguk air dari telaga ini,” kata wanita itu.
Ayahnya pun menjawab, “Wahai Putriku, Allah telah mengharamkan telaga Nabi ini untuk orang yang kikir dan berdosa.”
Namun, dia tetap mengambil segelas air telaga itu tanpa seizin ayahnya dan membawanya ke neraka Jahanam. Wanita itu lalu meminumkannya kepada ibunya yang sangat kehausan. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Mudah-mudahan Allah menjadikan kaku tangan orang yang memberi minum orang kikir dengan air dari telaga nabi!,”
Sejak saat itulah tangan wanita itu menjadi kaku dan tidak bisa bergerak. Setelah mendengar kisah dalam mimpi wanita itu, Rasulullah kemudian meletakkan serbannya ke tangannya dan mendoakan wanita itu.
“Ya Allah, demi kebenaran mimpi yang diceritakannya, sembuhkanlah tangan wanita ini,” kata Rasulullah dalam doanya. Seketika, tangan wanita itu pun kembali bisa digerakkan.