Senin 28 Sep 2020 23:02 WIB

Makna Lain Dajjal Sebagai Tanda Kiamat: Kerusakan di Bumi?

Terdapat pemaknaan lain Dajjal sebagai tanda kiamat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat pemaknaan lain Dajjal sebagai tanda kiamat.  Hari Kiamat (Ilustrasi)
Terdapat pemaknaan lain Dajjal sebagai tanda kiamat. Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kiamat atau hari akhir menjadi salah satu rukun iman yang perlu diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Meski tak ada yang tahu pasti kapan hari itu datang, banyak keterangan dalam Alquran dan hadits yang menerangkan tanda-tanda kedatangan hari kiamat. 

Pakar Alquran dan hadits, KH Ahsin Sakho Muhammad, menjelaskan, terdapat tanda-tanda kedatangan hari kiamat baik kiamat besar (kubra) maupun kecil (sughra).

Baca Juga

Tanda-tanda yang mudah dilihat, kata dia, adalah sedikitnya orang amanah, semakin sedikitnya ulama atau panutan agama, hewan-hewan semakin memunah, keadilan tak lagi ditegakkan, orang-orang semakin jauh dari norma agama, dan puncaknya adalah kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal. 

"Dajjal muncul sebelum hari kiamat dan dia seperti tukang sulap. Jadi, saat dia berkata sesuatu akan langsung terjadi atau terkabul, hingga akhirnya orang akan terpana dan mengikutinya," kata mantan rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.

Dia menukilkan di antara hadits tentang Dajjal sebagai tanda kiamat adalah sebaga berikut:  

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ‏"‏ مَا تَذَاكَرُونَ ‏"‏ ‏.‏ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ‏"‏ ‏.‏ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى اللهعليه وسلم  وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ ‏.

Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari RA, dia bercerita: “Kami sedang duduk-duduk di bawah naungan sebuah tembok di Madinah. Sementara Rasulullah SAW, berada di dalam kamar. Beliau menengok kami dan bertanya: Sedang apa kalian duduk-duduk di situ? Kami menjawab: Sedang berbincang-bincang. Beliau bertanya: Tentang apa? Kami menjawab: Tentang kiamat.

Nabi SAW bersabda: ‘Kiamat tidak akan tiba sebelum kalian melihat sepuluh tandanya. Pertama-tama ialah matahari terbit dari barat, kabut, Dajjal, binatang melata, lalu tiga peristiwa gerhana bulan (yakni gerhana yang terjadi di sebelah timur, gerhana yang terjadi di sebelah barat, dan gerhana yang terjadi di semenanjung Arab). Lalu, datangnya Isa, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, dan terakhir ialah munculnya api dari Yaman di sebuah jurang Aden. Siapa pun yang berada di belakangnya, ia akan digiring ke padang mahsyar.” (HR Muslim).     

Menurut Ahsin, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang lainnya, menjelang hari kiamat akan muncul 30 Dajjal yang tersebar di seluruh bagian dunia. Dajjal, lanjut dia, memiliki dua makna, yaitu substansial dan hakiki.

Makna Dajjal secara substansial diartikan sebagai pemikiran orang yang semakin lupa dan jauh dengan ajaran-ajaran agama, hingga akhirnya mengesampingkannya.

Kehadiran Dajjal secara substansial juga mampu menyisihkan peran agama sehingga norma agama tidak lagi dipandang sebagai suatu pedoman kehidupan. 

Ahsin mengibaratkan Dajjal secara substansial sebagai hawa nafsu manusia yang mampu menjauhkan diri dari agama atau sama halnya seperti terkena pengaruh Dajjal. 

Sedangkan, Dajjal hakiki berbentuk seorang atau suatu makhluk yang tersebar ke mana-mana, kecuali Makkah dan Madinah. "Meski saat ini wujud hakiki dajjal belum turun ke bumi, substansi dari Dajjal sudah mulai terlihat," kata Ahsin. "Dalam situasi ini, ada baiknya ayat-ayat mengenai hari kiamat dibaca dan dikaji lagi," ujar dia. 

Salah satu tanda lain dari kehadiran kiamat adalah munculnya Muhammad bin Abdullah atau diceritakan sebagai sosok bernama Imam Mahdi. Imam Mah di sendiri, kata Ahsin, berdasarkan hadits sahih merupakan seorang keturunan nabi yang bernama Muhammad dan memiliki ayah yang bernama Abdullah.  

"Imam Mahdi diceritakan sebagai seorang keturunan Arab dan akan muncul di Makkah. Sosok Imam Mahdi terkenal dengan kepemimpinannya dan memimpin sebuah perlawanan dari ketidakadilan," kata dia. "Pada akhir zaman, Imam Mahdi akan turun beserta Nabi Isa dan bersama melumpuhkan Dajjal," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement