Senin 28 Sep 2020 23:12 WIB

RUU Ciptaker Dibahas di Hotel, Sekjen: Travo DPR Trouble

Bahas klaster ketenagakerjaan, Panja RUU Cipta Kerja menggelar rapat di hotel.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar (tengah).
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Legislasi (Baleg) DPR menggelar rapat kerja pembahasan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di Swiss-belhotel, Serpong, Banten, Ahad (27/9) dengan alasan gangguan listrik yang terjadi di DPR. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar membenarkan hal tersebut.

"Iya betul travo induknya mengalami trouble," kata Indra kepada Republika, Senin (28/9).

Baca Juga

Indra mengatakan, penyebabnya lantaran ada beban listrik yang tidak seimbang. Indra menambahkan, gangguan listrik mulai terjadi pada Kamis, 24 September 2020 lalu sekitar pukul 11.30 WIB. Sempat padam selama dua jam akhirnya listrik kembali menyala usai ditangani tim PLN.

"Itu tanggal 24 September, sehingga kegiatan rapat baleg terhambat, dan jika dilakukan di hotel itu bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi kendala aspek-aspek teknis," ujarnya.

Sejumlah pihak mempertanyakan urgensi DPR menggelar rapat pembahasan RUU Cipta Kerja di hotel apalagi di tengah pandemi seperti saat ini. Namun, Indra menjelaskan bahwa rapat pembahasan RUU dimungkinkan digelar di luar Kompleks Parlemen, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Dimungkinkan dengan catatan protokol kesehatan ketat," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menjelaskan alasan Panitia Kerja (Panja) RUU Ciptaker di Hotel. Azis mengatakan, bahwa alasan DPR menggelar rapat di hotel lantaran listrik di gedung DPR tengah bermasalah

"Kemarin karena listrik, ada problem elektrik di DPR dari baleg mengajukan persetujuan dan persetujuan itu disepakati dalam rapim dan bamus," kata Azis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/9).

Azis mengatakan, pembahasan RUU di luar Kompleks Parlemen adalah sesuatu hal yang biasa. Azis mengatakan rapat tersebut juga berjalan normal sesuai mekanisme.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement