REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Legislasi (Baleg) DPR menggelar rapat kerja pembahasan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di Swiss-belhotel, Serpong, Banten, Ahad (27/9) dengan alasan gangguan listrik yang terjadi di DPR. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar membenarkan hal tersebut.
"Iya betul travo induknya mengalami trouble," kata Indra kepada Republika, Senin (28/9).
Indra mengatakan, penyebabnya lantaran ada beban listrik yang tidak seimbang. Indra menambahkan, gangguan listrik mulai terjadi pada Kamis, 24 September 2020 lalu sekitar pukul 11.30 WIB. Sempat padam selama dua jam akhirnya listrik kembali menyala usai ditangani tim PLN.
"Itu tanggal 24 September, sehingga kegiatan rapat baleg terhambat, dan jika dilakukan di hotel itu bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi kendala aspek-aspek teknis," ujarnya.
Sejumlah pihak mempertanyakan urgensi DPR menggelar rapat pembahasan RUU Cipta Kerja di hotel apalagi di tengah pandemi seperti saat ini. Namun, Indra menjelaskan bahwa rapat pembahasan RUU dimungkinkan digelar di luar Kompleks Parlemen, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Dimungkinkan dengan catatan protokol kesehatan ketat," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menjelaskan alasan Panitia Kerja (Panja) RUU Ciptaker di Hotel. Azis mengatakan, bahwa alasan DPR menggelar rapat di hotel lantaran listrik di gedung DPR tengah bermasalah
"Kemarin karena listrik, ada problem elektrik di DPR dari baleg mengajukan persetujuan dan persetujuan itu disepakati dalam rapim dan bamus," kata Azis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/9).
Azis mengatakan, pembahasan RUU di luar Kompleks Parlemen adalah sesuatu hal yang biasa. Azis mengatakan rapat tersebut juga berjalan normal sesuai mekanisme.