REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, sekitar 120 juta tes diagnostik cepat (rapid test) Covid-19 akan tersedia untuk negara miskin. Harganya maksimal lima dolar AS (sekitar Rp 74.491) per unit.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, perusahaan Abbott dan SD Biosensor, bersama Yayasan Bill & Melinda Gates, sepakat menyediakan 120 juta unit rapid test Covid-19 yang baru, sangat portabel, dan mudah digunakan selama periode enam bulan.
Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Senin (28/9), Tedros mengatakan, tes tersebut saat ini masing-masing dihargai lima dolar AS. Namun, ke depannya diharapkan menjadi lebih murah.
"Ini akan dapat memperluas pengujian, apalagi di daerah yang sulit terjangkau, yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga medis yang cukup terlatih untuk melakukan tes," kata Tedros dilansir Reuters.
Hal ini dinilai penting meningkatkan kapasitas pengujian dan sangat penting untuk daerah dengan transmisi tinggi.