Selasa 29 Sep 2020 11:18 WIB

Prof Rokhmin Dahuri: Ikan Hias Sumbang Devisa Rp 500 Miliar 

Indonesia punya 400 spesies ikan hias air tawar dan 650 spesies ikan hias air laut.

Red: Irwan Kelana
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Temu Koordinasi antara Stakeholder  Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dengan mengundang nara sumber Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020-2024, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, Selasa (29/8).
Foto: Dok KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Temu Koordinasi antara Stakeholder Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dengan mengundang nara sumber Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020-2024, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, Selasa (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Komoditas ikan hias tidak hanya cantik, melainkan juga penyumbang devisa yang cukup penting. 

“Ikan hias  mempunyai peran stretagis dalam perekonomian Indonesia. Salah satunya, ikan hias merupakan penyumbang devisa yang cukup besar, sekitar  33,2 juta dolar AS  (Rp 500 miliar) pada 2019, dan cenderung meningkat sejak awal tahun 2000-an,” kata Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020-2024, Prof Dr  Ir  Rokhmin Dahuri  MS.

Ia mengemukakan hal tersebut  pada Temu Koordinasi antara Stakeholder  Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, di  Swiss Belhotel Airport Hub-Tangerang,  Banten, Selasa (29/9).

Ia menjelaskan, periode 2014-2019, tren  nilai ekspor ikan hias Indonesia meningkat rata-rata 10,2 persen per tahun, dengan dominasi dari jenis ikan hias air tawar (73,7%). Periode 2014-2019, Indonesia selalu menduduki posisi 5 terbesar dunia sebagai negara eksportir ikan hias.  “Pada 2019, Indonesia menduduki posisi ke-3,  dengan kontribusi 9,9 persen terhadap total ekspor ikan hias dunia,” tuturnya.