Selasa 29 Sep 2020 11:36 WIB

Tanah Kerukan Dikirim Perluas Pemakaman Covid-19 di Jakarta

Tanah kerukan digunakan agar lahan pemakaman Covid-19 tidak tergenang saat hujan.

Pekerja dibantu alat berat menyiapkan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan,  di Jakarta Utara, Senin (28/9/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan TPU Rorotan sebagai tempat pemakaman jenazah korban COVID-19 yang ditargetkan rampung pengerjaannya pada Desember 2020 mendatang, menyusul kian menipisnya lahan pemakaman korban COVID-19 di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur.
Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
Pekerja dibantu alat berat menyiapkan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, di Jakarta Utara, Senin (28/9/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan TPU Rorotan sebagai tempat pemakaman jenazah korban COVID-19 yang ditargetkan rampung pengerjaannya pada Desember 2020 mendatang, menyusul kian menipisnya lahan pemakaman korban COVID-19 di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan akan mengirimkan tanah kerukan dari Setu Babakan dan Mangga Bolong. Tanah kerukan digunakan untuk kebutuhan perluasan tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Mustajab, saat dikonfirmasi Selasa (29/9), menyebutkan kegiatan pengerukan tersebut telah berlangsung sejak sebulan yang lalu. Pengerukan masih berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga

"Pengerukan masih berjalan, untuk saat ini tanah kerukan dikirim ke TPU Rorotan, Jakarta Utara," kata Mustajab.

Mustajab mengatakan pihaknya tengah melakukan pengerukan di Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong bagian dari kegiatan perawatan serta mengantisipasi banjir di musim penghujan. Secara khusus, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta meminta agar tanah pengerukan dari kedua setu tersebut diberikan untuk perluasan makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat dan TPU Rorotan, Jakarta Utara.

"Karena kita memiliki tanah yang bagus, maka gubernur meminta supaya dibantu tanah yang bisa dibuat bahan pengerukan itu dibuat perluasan makam itu," ujarnya.

Menurut Mustajab, rata-rata tanah pemakaman yang dimaksud berada di daerah yang rendah. Sehingga kalau dibuat langsung untuk pemakaman dapat berpotensi tergenang, seperti di TPU Tegal Alur dan TPU Rorotan.

Contohnya, TPU Rorotan memiliki elevasi (ketinggian) 2,5 meter dari Banjir Kanal Timur (BKT) Rorotan, sehingga jika tidak dilakukan peninggian lahan makam akan dapat terendam apabila terjadi hujan atau pasang. "Karena ini rata-rata tanah pemakaman itu di daerah rendah sehingga kalau itu langsung dibuat pemakaman potensi untuk tergenang sangat tinggi," kata Mustajab.

Lebih lanjut Mustajab menyebutkan, tanah hasil pengerukan Setu Babakan dan Setu Manggar Bolong awalnya dikirim untuk TPU Tegal Alur sekitar dua bulan yang lalu. Kini pengerukan masih berlangsung, dan tanah kerukan dikirim ke TPU Rorotan, Jakarta Utara.

Adapun jumlah tanah yang dikirim berdasarkan target pengerukan yang dilakukan Sudin SDA Jakarta Selatan. "Setu Babakan kurang lebih 16 ribu kubik yang kita angkut, rencananya sampai Desember semoga kita bisa mengeluarkan yang 16 ribu itu, kemudian Setu Mangga Bolong akhir Desember kita target menggali 15 ribu kubik," kata Mustajab.

Mustajab menambahkan, setiap hari tanah dikirim satu rit (pulang pergi) terdiri atas delapan truk. Satu truk berkapasitas meter kubik tanah. "Inginnya kita itu, sehari bisa tiga rit, tapi karena jarak tempuh dan juga lalu lintas yang padat, jadi cuma sanggup satu rit per hari," ujar Mustajab.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement