REPUBLIKA.CO.ID, PAREPARE -- Guna menguatkan gerakan dakwah di Tanah Air, Lznas BMH Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mengirimkan 16 dai muda ke berbagai daerah pelosok. Penugasan dai ini merupakan puncak dari Program Sekolah Dai Hidayatullah Parepare yang pada tahun 2020 menamatkan 16 dai muda.Sesi pelepasan penugasan dai ini berlangsung di Masjid Al- Mubarak Pondok Pesantren Hidayatullah Parepare, Senin (28/9).
“Para dai muda ini sudah dinanti untuk berdakwah dan mengajarkan Alquran di berbagai wilayah di Sulsel, Sulbar dan Sultra. Kalian dirindukan oleh para orangtua untuk mengajarkan anak-anak mereka membaca Alquran. Kalian dinantikan warga untuk masjid mereka hidup kembali, sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhan ruhaninya,” terang Ketua Yayasan Sekolah Dai Hidayatullah Pare-pare Sumariadi.
Jumaidi, salah satu dai yang ditugaskan berasal dari Seko Padang, Luwu Utara mengatakan bahwa ini adalah tantangan terindah dalam hidupnya.
“Bagi saya ini tantangan indah, karena kondisi alam Seko yang menantang. Sisi yang sama, masyarakat butuh sekali pencerahan dakwah ini,” ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
“Orang-orang kampung keinginannya sederhana agar mereka mendapatkan bimbingan agama. dengan adanya sekolah dai ini dapat menjadi jalan untuk anak anak kampung belajar dan dapat kembali tugas di kampung,” imbuh Jumaidi.
Penugasan dai muda ini merupakan bagian dari wujud program inti Laznas BMH di bidang dakwah dan pendidikan bagi masyarakat pelosok.
“Ikhtiar ini semoga memberikan keberkahan dengan hadirnya para dai dan guru ngaji,” tutur Kadiv Prodaya Laznas BMH Sulsel yang hadir dalam pelepasan dai itu, Syamsuddin.