Selasa 29 Sep 2020 13:29 WIB

Polda Metro Catat Penurunan Jumlah Kendaraan saat PSBB

Volume kendaraan yang cukup signifikan terjadi di jalan yang berdekatan dengan kantor

Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat jumlah kendaraan yang melintas pada jalur protokol ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta saat ini dibanding ketika PSBB transisi. Penurunannya mencapai 21 persen.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat jumlah kendaraan yang melintas pada jalur protokol ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta saat ini dibanding ketika PSBB transisi. Penurunannya mencapai 21 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat jumlah kendaraan yang melintas pada jalur protokol ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta saat ini dibanding ketika PSBB transisi. Penurunannya mencapai 21 persen.

"Perbandingan volume kendaraan bermotor seminggu sebelum PSBB dengan seminggu saat masa PSBB terjadi penurunan volume sebesar 18 persen hingga 21 persen," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (29/9).

Baca Juga

Sambodo menuturkan volume kendaraan bermotor yang cukup signifikan terjadi di ruas jalan berdekatan dan menuju pusat perkantoran.

"Misalkan Jalan Sudirman-MH Thamrin," ujar Sambodo.

Sementara itu, Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Fahri Siregar mencontohkan jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Sudirman-MH Thamrin mencapai 89.446 unit pada Senin (7/9). Namun volume kendaraan pada Senin (14/9), menurun 21,1 persen atau menjadi 70.509 unit pada jalur protokol ibukota tersebut.

Sebelumnya, Anies 'menginjak rem darurat' guna mencabut kebijakan PSBB Transisi dan memberlakukan kembali PSBB pengetatan kembali. Alasan Anies untuk mengambil keputusan tersebut bagi Jakarta, karena tiga indikator yang sangat diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 dan tingkat kasus positif di Jakarta.

Pemberlakuan PSBB yang diperketat ini mulai 14 hingga 27 September 2020, kemudian Anies memperpanjang kembali PSBB pengetatan sampai 11 Oktober mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement