Selasa 29 Sep 2020 13:31 WIB

Bandung Miliki Kawasan Pertanian Terpadu untuk Edukasi

Pertanian terpadu pada prinsipnya optimalisasi pemanfaatan lahan pangan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas merawat tanaman hidroponik di area Sekemala Integrated Farming (Sein Farm) usai diresmikan di Cisurupan, Kota Bandung, Selasa (29/9). Pemerintah Kota Bandung bersama Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung meresmikan wisata pertanian terpadu (integrated farming) yang menyuguhkan beragam budi daya ikan, hewan ternak serta pertanian yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekaligus bagian dari program ketahanan pangan di Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas merawat tanaman hidroponik di area Sekemala Integrated Farming (Sein Farm) usai diresmikan di Cisurupan, Kota Bandung, Selasa (29/9). Pemerintah Kota Bandung bersama Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung meresmikan wisata pertanian terpadu (integrated farming) yang menyuguhkan beragam budi daya ikan, hewan ternak serta pertanian yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekaligus bagian dari program ketahanan pangan di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat memiliki kawasan pertanian terpadu "Sekemala Integrated Farming" yang berada di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung. Pada kawasan tersebut terdapat beberapa kegiatan pertanian, budi daya ikan, peternakan serta pertanian hidroponik.

Baca Juga

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Gingin Ginanjar mengatakan, kawasan pertanian terpadu menjadi salah satu tempat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk belajar bertani, urban farming, dan budidaya ikan. Masyarakat yang berkunjung akan diberikan penjelasan terkait kawasan tersebut.

"Sebetulnya ini media pembelajaran, yang mau belajar dan bertani, bercocok tanam bisa di sini. Nanti dilakukan pendampingan, kalau ada benih yang bisa dikembangkan selama komunitas, bisa (dikasih)," ujar Gingin, Selasa (29/9).

Ia melanjutkan, konsep kawasan pertanian terpadu mengacu kepada program Buruan Sae (sehat, alami, ekonomis) yaitu kegiatan urban farming. Namun, pada kawasan tersebut selain urban farming juga dilakukan budidaya ikan melalui bioflok dan pertanian di sawah.

Budidaya pertanian selama ini mengandalkan padi. Namun, Sekemala Integrated Farmong mengombinasikan berbagai tanaman pangan, ternak, ikan, dan hidroponik. "Prinsipnya optimalisasi pemanfaatan lahan pangan. Sekarang efisien (air) karena airnya dari kolam ikan atau hidroponik," kata Gingin.

Gingin menambahkan, budidaya lele dengan menggunakam sistem bioflok. Masing-masing bioflok memiliki diameter 2,5 meter dan ketinggian 1,2 meter. Kedalaman air disesuaikan dengan ukuran lele yang dibudidaya.

"Kita tanami 1.000 sampai 1.500 lele ukuran 7x9 meter. Nanti besar dilakukan pemilahan bergantung kapasitas," ungkap dia.

Ia menjelaskan, sistem pengairan di kawasan pertanian terpadu berasap dari sumber air utama yang mengalir ke kolam bioflock. Selanjutnya, air yang sudah ditampung beberapa hari itu dialirkan ke sawah untuk padi.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap keberadaan kawasan pertanian terpadu dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk menciptakan kawasan pertanian di wilayah mereka masing-masing. Selain itu, diharapkan keberadaannya dapat mendorong ketahanan pangan.

"Ini menjadi bagian upaya mengedukasi masyarakat untuk bersama sama menghadirkan kemandirian pangan. Belajar di sini," ujar Oded.

Ia melanjutkan, kawasan pertanian terpadu pun dapat menjadi kawasan wisata bagi masyarakat sebab memiliki pemandangan yang bagus. Oleh karena itu, Pemkot Bandung mendorong tempat tersebut menjadi destinasi wisata.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement