Selasa 29 Sep 2020 14:03 WIB

Masjid di Oman Siap Dibuka November Mendatang

Oman siap membuka kembali masjid.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid di Oman Siap Dibuka November Mendatang. Foto: (Ilustrasi) Masjid Sultan Qaboos di Oman. Oman adalah negara dengan jumlah pengikut Ibadiyah yang signifikan
Foto: wikipedia
Masjid di Oman Siap Dibuka November Mendatang. Foto: (Ilustrasi) Masjid Sultan Qaboos di Oman. Oman adalah negara dengan jumlah pengikut Ibadiyah yang signifikan

REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT--Kementerian Awqaf dan Agama Oman, dalam pernyataannya, Senin (28/9), mengumumkan keputusan untuk membuka kembali masjid dan tempat-tempat ibadah mulai 15 November mendatang. Mereka lebih lanjut mengatakan akan mengambil tindakan tentang pembukaan masjid, dan tempat ibadah mengikuti pedoman dan tindakan pencegahan yang telah ditetapkan oleh Komite Tertinggi COVID-19 pada 22 September.

“Kami percaya bahwa pembukaan masjid dan tempat ibadah lainnya akan memicu lebih banyak kasus dan semua tempat ibadah akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut karena lonjakan kasus COVID-19 terutama kasus perawatan kritis,” kata seorang pejabat kementerian yang dikutip di Oman Observer, Selasa (29/9).

Baca Juga

"Kami akan mengumumkan pembukaan masjid hanya jika waktu yang sesuai untuk sholat massal," ujarnya  menjelaskan lebih lanjut.

Kementerian menjelaskan bahwa, karena prevalensi dampak pandemi pada kesehatan masyarakat, kearifan Syariah mensyaratkan bahwa tindakan pencegahan harus diambil untuk melindungi kehidupan, berkat ruang Syariah yang cukup untuk penilaian dalam melakukan shalat, tanpa mengorbankan kesehatan atau kehidupan. Di akhir pernyataannya, kementerian berdoa kepada Allah SWT untuk melindungi Oman dan seluruh dunia dari pandemi dan memberikan pasien pemulihan yang cepat.

Sebelumnya, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama telah mengatakan bahwa, keputusan pembukaan masjid dan tempat ibadah ini tergantung pada indikator lokal yang akan dikeluarkan oleh Komite Tertinggi bertugas menangani perkembangan akibat pandemi Coronavirus (Covid-19). Keputusan itu juga akan didasarkan pada laporan puncak infeksi yang akan dikeluarkan oleh Komite Tertinggi, tambah kementerian.

Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menegaskan kembali keinginannya yang ekstrim untuk melanjutkan pembukaan masjid dan tempat ibadah yang terpaksa ditutup karena Covid-19. Meski begitu, Komite Tertinggi, dalam sidang pada 22 September 2020, mengungkapkan kecemasan yang mendalam tentang perkembangan Covid-19 dan contoh kembalinya penyakit di arena lokal dan internasional, yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi dan kasus kematian terkait.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement