REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menargetkan Program International Student Assessment (PISA) siswa Babel bisa mencapai 415. PISA merupakan metode penilaian internasional yang dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kompetensi siswa pada taraf internasional.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat memberi arahan kepada kepala SMK di Babel melalui video conference, Selasa (29/9). "Kita sudah membuat target PISA. Saya harap kita sudah harus segera action. Persiapan sedini mungkin sudah mulai dilakukan. Sosialisasi dan pelaksanaan diharapkan dapat berjalan secara bersamaan," ungkapnya.
Gubernur Erzaldi minta tenaga didik meningkatkan kompetensi dirinya dengan terus berinovasi dan keluar dari zona nyaman untuk bisa menjadi luar biasa. "Jadi, kita minta kepala sekolah serta tenaga pendidik terus mengasah kemampuannya supaya lebih cerdas, inovatif, dan kreatif untuk mendorong output anak didik secara maksimal. Karena jika kita biasa-biasa saja, kita akan kehilangan sikap dan karakter anak didik yang memiliki daya saing, kemampuan, knowledge, attitude, serta mereka juga kehilangan peluang karena inti keberhasilan mereka ke depan ada pada pendidikan di sekolah. Jadi saya minta bapak/ibu untuk bersikap luar biasa dan keluar dari zona nyaman," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan M Soleh mengatakan, penerapan PISA di Babel ini memang belum diterapkan. Namun target PISA dibuat untuk memotivasi diri agar bisa melakukan persiapan dini pemberlakuan penilaian standar tersebut.
"Karena PISA ini sebagai salah satu tolak ukur penilaian mutu secara nasional pengganti ujian nasional melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang sudah mulai akan diterapkan. AKM yang akan kita jadikan tolak ukur ini mengunakan tiga tolak ukur yakni kompetensi literasi, numerasi, dan survei karakter. Jadi, kita mulai mengarahkan sekolah-sekolah ke arah AKM sehingga sedini mungkin kita sudah mempersiapkan," ungkapnya.
Nantinya, pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan berbasis Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic (STEAM). "Diharapkan dengan metode tersebut, anak didik mampu berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, bisa beradaptasi dan komunikatif. Selain itu, penilaian guru- guru akan berbasis High Order Thinging (HOST). Ini yang kita harapkan agar Bangka Belitung memiliki daya saing," ungkap Kadindik M.Soleh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel beserta kepala bidang dan kepala seksi terkait. Kegiatan diikuti oleh 103 kepala SMK beserta perwakilan dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.