REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Agus Riyanto mengatakan, memang ada potensi tsunami yang mencapai 20 meter di selatan Jawa. Hal ini dia katakan menyusul hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengatakan adanya potensi tsunami besar akibat gempa megathrust di selatan Jawa.
"Memang benar, nyata, dan riil bahwa ada ancaman di selatan Jawa sebagai potensi bencana," kata Agus kepada Republika saat dihubungi melalui pesan teks, Selasa (29/9).
Walaupun begitu, Agus menyebut, hasil riset tersebut bukan sebagai prediksi atau ramalan yang akan terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, hasil riset ini dipakai sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat.
"Padahal tidak demikian (sebagai prediksi akan terjadi tsunami 20 meter dalam waktu dekat). Karena kapan, dimana dan berapa besar terjadinya tidak kita ketahui. Model potensi bencana hasil kajian para ahli bertujuan dipakai sebagai upaya literasi mitigasi bagi masyarakat," ujarnya.
Untuk mengurangi risiko bencana tsunami akibat gempa megathrust ini, kata Agus, peran pemerintah daerah sangat penting. Dalam hal ini Pemda DIY. "Upaya pengurangan risiko bencana dilakukan melalui kegiatan simulasi atau latihan gladi evakuasi dan juga sosialisasi," ucapnya.